Aby
Zen & Umy Windy – Banyak yang lalai dari kita Umat Islam dengan alasan
toleransi, rela menyerahkan urusan dunianya hingga akhirat ke selain Umat
Islam. Akibatnya hak-hak kita sebagai Umat Islam di abaikan bahkan di lindas
dengan kerakusan, dan kebengisan mereka yang dasarnya memang begitu licik dan
kafir. Menjadikan orang kafir sebagai pemimpin bagi umat Islam berarti
menentang Alloh SWT dan Rasulullah SAW serta Ijma' Ulama. Memilih orang kafir sebagai
pemimpin umat Islam berarti memberi peluang kepada orang kafir untuk
"mengerjai, mempermainkan" umat Islam dengan kekuasaan dan
kewenangannya.
Berikut
ini adalah sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang
menjadi dasar untuk bersikap dalam memilih pemimpin :
1.
Al-Qur'an melarang
menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin :
a.
QS. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN /
PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat
demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah
kembali(mu)."
b.
QS. An-Nisaa' : 144.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah
kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
c.
QS. Al-Maa-idah : 57.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang
yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara
orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir
(orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
orang-orang yang beriman."
2.
Al-Qur'an melarang
menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat sendiri :
a.
QS. At-Taubah : 23.
"Hai
orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU
menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran
atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim."
b.
QS. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu
tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali
pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun
KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam
hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya.
Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan
Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang
beruntung."
3.
Al-Qur'an melarang
menjadikan orang kafir sebagai teman setia
a.
QS. Aali 'Imraan : 118.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN KEPERCAYAANMU
orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya."
b.
QS. At-Taubah : 16.
"Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam
kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi
TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
4.
Al-Qur'an melarang
saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
a.
QS. Al-Qashash : 86.
"Dan
kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia
(diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah
sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."
b.
QS. 60. Al-Mumtahanah :
13.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai
Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana
orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."
5.
Al-Qur'an melarang
mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
a.
QS. Ali 'Imraan :
149-150.
"Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu,
niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah
kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan
Dialah sebaik-baik Penolong."
6.
Al-Qur'an melarang beri
peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim
a.
QS. An-Nisaa' : 141.
"......
dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk
memusnahkan orang-orang yang beriman."
7.
Al-Qur'an memvonis
munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
a.
QS. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah
kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman
penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan
di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan
Allah."
8.
Al-Qur'an memvonis ZALIM
kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
a.
QS. Al-Maa-idah : 51.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."
9.
Al-Qur'an memvonis fasiq
kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
a.
QS. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu
melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir
(musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri
mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam
siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang
diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang
musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah
orang-orang yang FASIQ."
10.
Al-Qur'an memvonis sesat
kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
a.
QS. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi
teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad),
karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada
kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu
karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk
berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat
demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada
mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu
sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang
melakukannya, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT dari jalan yang lurus."
11.
Al-Qur'an mengancam azab
bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman Setia
a.
QS. Al-Mujaadilah :
14-15.
"Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah
sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari
golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang
mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang sangat keras,
sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."
12.
Al-Qur'an mengajarkan
doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir
a.
QS. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan
ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana."