Pada survei yang
dilakukan oleh Barclays Bank, yang dirilis pekan lalu, terungkap bahwa kekayaan
warga Singapura meningkat paling cepat jika dibandingkan dengan negara-negara
lainnya.
Sebagaimana dikutip dari
Forbes, Selasa (9/7/2013), survei tersebut dilakukan dengan melibatkan
perseorangan dengan kekayaan individu minimal 1,5 juta dollar AS atau sekitar
Rp 15 miliar. Jumlah responden yang terlibat dalam survei ini mencapai 2.000
orang yang tersebar di seluruh dunia.
Hasil yang paling
menonjol dari survei itu adalah kekayaan warga Singapura naik paling cepat jika
dibandingkan dengan negara-negara lain. Rata-rata orang Singapura hanya butuh
waktu 10 tahun untuk menjadi orang dengan kekayaan setidaknya Rp 15 miliar.
Meskipun krisis keuangan
melanda berbagai negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, hal itu tak
banyak memengaruhi laju kenaikan kekayaan orang Singapura, yang dalam hal ini
naik hingga 50 persen.
Kenaikan tersebut juga
erat hubungannya dengan menguatnya bursa saham Singapura. Indeks Straits Times
yang naik dua kali lipat pada periode 2008-2013 membuat kekayaan warga negara
ini juga melejit. Namun, kondisi tersebut juga membuat sebagian besar kekayaan
warga Singapura selalu dibayangi fluktuasi dari lantai bursa.
Dari survei itu, salah
satu yang menarik untuk disimak adalah bagaimana orang Singapura membagi
uangnya, yang membuat mereka begitu cepat kaya.
Tabungan dan investasi.
Ternyata, orang Singapura begitu memprioritaskan untuk menabung dan
berinvestasi. Dari seluruh kekayaan yang dimilikinya, sebanyak 61 persen
dimasukkan ke bank maupun diinvestasikan ke instrumen pasar modal.
Porsi tersebut di bawah
alokasi penduduk Hongkong, yang menyisihkan 66 persen kekayaannya untuk
ditabung dan diinvestasikan, sedangkan warga China daratan mengalokasikan 58
persen.
Kegiatan Amal dan "Traveling". Orang Singapura adalah warga yang selalu disibukkan dengan
berbagai aktivitas. Berjalan selalu terburu-buru menjadi pemandangan yang biasa
di setiap sudut negara kecil itu. Namun, di balik kesibukannya itu, warga
Singapura adalah orang yang senang bepergian dan menghabiskan waktu luang.
Di sisi lain, mereka juga
senang menyisihkan sebagian kekayaan untuk kegiatan sosial kendati mereka
identik dengan orang yang money oriented. Untuk keperluan berwisata dan
mendukung kegiatan amal, orang Singapura menyisihkan 16 persen dari kekayaan
mereka.
Mobil dan Perhiasan. Dari
survei Barclays, diketahui, ternyata orang Singapura tak begitu terobsesi untuk
membeli mobil, perhiasan, maupun benda-benda untuk dikoleksi sehingga untuk pos
ini, rata-rata orang Singapura hanya mengalokasikan 7 persen dari kekayaannya.
Kondisi ini berbeda dengan
warga India yang sangat gemar membeli mobil dan perhiasan sehingga alokasi dana
untuk pembelanjaan ini mencapai 17 persen.
Obsesi. Di sisi lain,
survei itu juga mengungkapkan cita-cita orang Singapura dengan harta yang
mereka miliki itu. Ini agak mengejutkan lantaran orang Singapura sangat ingin
melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Bahkan,
karena itu, mereka punya cita-cita untuk memberikan 50 persen kekayaannya untuk
lembaga amal dan 13 persen diwariskan kepada keturunannya. Bagaimana dengan
Anda...?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com .
Artikel ini telah tayang di Kompas.com .
Mau Investasi Terproteksi
plus Income bulanan dari 3i Networks
Hub : Zainuddin, S.Pd 08222 1430 635 (WA)