Artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al Ahzab : 21)
Imam Ahmad
Al Musthofa Al Maroghi mengatakan:
sesungguhnya norma – norma yang tinggi dan teladan yang baik yaitu
telah dihadapan kalian, seandainya kalian menghendakinya. Yaitu hendaknya
kalian mencontoh Rosulullah SAW didalam amal perbuatannya, dan hendaklah
kalian berjalan sesuai dengan petunjuknya,
seandainya kalian benar – benar menghendaki pahala dari Alloh serta
takut akan azabNya dihari seua orang memikirkan dirinya sendiri dan
pelindung serta penolong ditiadakan, kecuali hanya amal sholeh yang telah
dilakukan seseorang (pada hari kiamat). Dan adalah kalian orang- orang yang
selalu ingat kepada Alloh dengan ingatan yang banyak, maka sesungguhnya
ingat kepada Alloh itu seharusnya membimbing kamu untuk taat kepadanya dan
mencontoh perbuatannya.
Kalau kita
pahami dari ayat diatas memberikan pelajaran kepada seluruh umat manusia
agar senantiasa menjadikan rosulullah sebagai contoh dan panutan dalam
segala hal diantaranya dalam berkeluarga, bermasyarakat, beraqidah,
beibadah, berpolitik, berbangsa dan bernegara. Akan tetapi Sebagian
masyarakat pada hari ini ada yang memisahkan antara kehidupan sosial,
berbangsa dan bernegara dengan urusan agama. Berpolitik dengan membenarkan
segala cara, fitnah dijadikan senjata, berbohong untuk mencapai tujuan,
saling membuka aib serta saling menjatuhkan seolah sudah menjadi hal biasa.
Belum lagi kerusakan moral yang melanda bangsa ini, kekerasan di mana-mana,
seks bebas dan pornografi,porno aksi menjadi pemandangan lazim, perjudian dan
korupsi yang sudah mengakar. Perbuatan inilah semakin menunjukkan jauhnya
generasi sekarang dari Alquran dan sunah Rosulalloh
Benarlah
apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “Sesungguhnya Islam berawal dengan
keasingan dan akan kembali kepada keasingan sebagaimana awalnya maka maka
bergembiralah bagi orang-orang yang asing.” Rasulullah ditanya: “Siapa
mereka wahai Rasulullah?” Jawab beliau: “Yaitu yang melakukan perbaikan
ketika manusia rusak.” (Shahih HR Abu Amr Ad Dani dari sahabat Ibnu Mas’ud)
Jika kita
bertanya kepada diri sendiri, apakah akan menjadi orang yang terasing
dengan menjalankan perintah allah dan menjaihi larangannya ataukah menjadi
seperti buih, yang banyak dengan
menjalankan kemaksiatan dan tidak memberikan manfaat apapun pada kehidupan
pribadi dan masyarakat sehingga jatuh pada neraka yang di takuti oleh
setiap manusia.
Sungguh
ironis memang. Saat ini kita berada di bulan Rabiul Awwal, bulan yang
didalamnya dilahirkan seorang manusia pilihan untuk menyempurnakan risalah
yang telah dibawa sejak nabi Adam AS. Rasanya tepat bagi kita bermuhasabah
sejenak, kembali merenungi sosok agung tersebut agar kita dapat kembali
kejalan yang diridhoi Allah SWT.
Pribadi Nabi
Muhammad bin Abdullah :
1. Indah
akhlaknya, sangat santun perangainya, halus tutur katanya, bersikap lemah
lembut terhadap sesama dan tegas (keras) terhadap orang-orang kafir.
2. Gelar Al
Amin (sosok yang kredibel/ dapat dipercaya) dari masyarakat kota Mekkah sebagai
bukti akan kejujurannya (siddiq).
3. Penyabar,
yang mau menyuapi makan musuhnya yang bermata buta dengan tangannya sendiri
setiap hari, menjenguk seorang kafir ketika sakit padahal orang itu setiap
bertemu Rasulullah meludahi dan menimpukinya dengan kotoran hewan.
4. Dermawan,
yang selalu menafkahkan rezekinya meski untuk kehidupan sehari-harinya
dalam kefakiran.
5. Hamba yang
pandai bersyukur, kakinya menjadi bengkak karena bersujud dan tahajud
sebagai tanda syukur, padahal beliau adalah manusia yang telah dijamin
masuk surga oleh Rabbnya (amanah).
6. Pemimpin
yang adil terhadap keluarga dan masyarakat yang dipimpinnya karna
kecerdasannya (Fathonah).
7. Namanya
disandingkan oleh Allah SWT dalam syahadat dan senantiasa kita baca dalam
solat-solat kita. Manusia yang Allah dan para malaikatpun memberikan sholawat
untuknya. Insan yang dijaga Allah dari berbuat salah dan dosa.
8. Senantiasa
menyampaikan informasi yang benar (tabligh) dalam segala hal dengan bahasa
yang mudah dipahami.
9. Berakhlaklah Al Qur'an, karena Aisyah Ra ketika
ditanya bagaimanakah akhlak nabi, beliau menjawab Sungguh akhlak Rasulullah
SAW adalah Al Qur'an. Barang siapa mengamalkan Al Qur'an dan sunnah, maka
sungguh ia telah meneladani Rasulullah dengan sebenar-benarnya.
Cara
meneladani Rasulullah SAW
1. Menghidupkan
sunahnya
Mengidolakan
Rosulalloh, berusaha menyukai hal-hal yang disukai idola, mengoleksi
atribut-atribut yang ada hubungannya dengan idola, bahkan berusaha
mati-matian berpola hidup seperti sang idola. Begitu pula ketika kita
mengaku mengidolakan Rasulullah. Konsekuensinya tentu saja kita harus
menghidupkan sunnah-sunnahnya baik berupa perbuatan, perkataan maupun
penetapan beliau. Jangan mengaku mengidolakan Rasulullah jika membaca Al
Qur'an saja jarang-jarang. Sholat wajib masih sering bolong. Bermuka manis
terhadap sesama terasa sulit. Pelit untuk bersedekah. Gemar berbohong. Suka
mengunjing. Jam karet dan ingkar janji jadi kebiasaan . Semua hal tersebut
tentu saja kontradiksi dari apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
Alloh berfirman dalam Al qur’an surat Al- Imron ayat 31
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya :
“Katakanlah : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah
(sunnah/petunjuk) ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu,
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31)
2. Mengikuti
perintahnya dan menjauhi larangannya
Allah
berfirman dalam Alquran surat al hasyr:7
وَمَا آتَاكُمُ
الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب……
Artinya: ….apa saja yang datang dari Rosul Allah ambillah
dan apa saja yang di larang oleh Rosul Alloh tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.
Ayat ini memberikan penjelasan terhadap
kita agar supaya mengikuti rosulalloh dalam bidang ibadah,sosial ,politik
berbangsa dan bernegara tanpa memisahkan agama dengan kehidupan dunia(
paham sekuler)
Keutamaan Meneladani Rasulullah SAW
Di Dunia
1. Ketenangan
jiwa, jiwa yang selalu melakukan kebenaran akan menghadirkan ketenangan
pada kehidupan.
2. Mendapat
kemuliaan, kemuliaan ini akan diperoleh karena mendapat pengakuan dari
masyarakat atas ijin Allah.
3. Menimbulkan
rasa percaya diri dan positif thinking.
4. Kebahagiaan,
Karena selalu berjalan diatas sunah.
Di Aherat
1. Seperti
pahala orang yang mati syahid
Banyak hadits yang menerangkan keutamaan dan ganjaran bagi orang-orang yang
meneladani Rasulullah SAW, salah satunya Dari Ibnu Abbas Ra. bahwa Nabi SAW
yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika
merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati
syahid". (Riwayat Baihaqi). Dalam riwayat Thabarani dari Abu
Hurairah Ra. ada sedikit perbedaan, yaitu katanya: Baginya pahala orang
yang mati syahid. (At-Targhib Wat-Tarhib 1: 44)
2. Mendapat
Syafaat/pertolongan di hari ahir
3. Akan di
kumpulkan dengan rosulallah di surga
Akhirnya,
marilah kita berdoa kepada Allah pada kesempatan yang baik ini agar kita
diberikan hidayah dan kekuatan untuk mengikuti sunnah Rasul-Nya yang mulia.
Menghidupkan solat malam, gemar berinfaq, ringan tangan membantu sesama,
bersikap jujur dalam keadaan apapun dan banyak mengingat-Nya baik pagi
maupun petang.
Ya Allah
berikan kepada kami kesempatan untuk meneladani kebaikan yang telah
diajarkan Rasulullah pada kami. Sampaikan rasa rindu kami kepadanya hingga
kelak kami dapat dibangkitkan dalam keadaan orang-orang yang beriman dan
berada dalam barisannya. Amin.
|
0 comments:
Posting Komentar