:::: MENU ::::

Informasi Bisnis dan Umum

 
٢١. لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al Ahzab : 21)
Imam Ahmad Al Musthofa Al Maroghi mengatakan:  sesungguhnya norma – norma yang tinggi dan teladan yang baik yaitu telah dihadapan kalian, seandainya kalian menghendakinya. Yaitu hendaknya kalian mencontoh Rosulullah SAW didalam amal perbuatannya, dan hendaklah kalian berjalan sesuai dengan petunjuknya,  seandainya kalian benar – benar menghendaki pahala dari Alloh serta takut akan azabNya dihari seua orang memikirkan dirinya sendiri dan pelindung serta penolong ditiadakan, kecuali hanya amal sholeh yang telah dilakukan seseorang (pada hari kiamat). Dan adalah kalian orang- orang yang selalu ingat kepada Alloh dengan ingatan yang banyak, maka sesungguhnya ingat kepada Alloh itu seharusnya membimbing kamu untuk taat kepadanya dan mencontoh perbuatannya.
Kalau kita pahami dari ayat diatas memberikan pelajaran kepada seluruh umat manusia agar senantiasa menjadikan rosulullah sebagai contoh dan panutan dalam segala hal diantaranya dalam berkeluarga, bermasyarakat, beraqidah, beibadah, berpolitik, berbangsa dan bernegara. Akan tetapi Sebagian masyarakat pada hari ini ada yang memisahkan antara kehidupan sosial, berbangsa dan bernegara dengan urusan agama. Berpolitik dengan membenarkan segala cara, fitnah dijadikan senjata, berbohong untuk mencapai tujuan, saling membuka aib serta saling menjatuhkan seolah sudah menjadi hal biasa. Belum lagi kerusakan moral yang melanda bangsa ini, kekerasan di mana-mana, seks bebas dan pornografi,porno aksi menjadi pemandangan lazim, perjudian dan korupsi yang sudah mengakar. Perbuatan inilah semakin menunjukkan jauhnya generasi sekarang dari Alquran dan sunah Rosulalloh
Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “Sesungguhnya Islam berawal dengan keasingan dan akan kembali kepada keasingan sebagaimana awalnya maka maka bergembiralah bagi orang-orang yang asing.” Rasulullah ditanya: “Siapa mereka wahai Rasulullah?” Jawab beliau: “Yaitu yang melakukan perbaikan ketika manusia rusak.” (Shahih HR Abu Amr Ad Dani dari sahabat Ibnu Mas’ud)
Jika kita bertanya kepada diri sendiri, apakah akan menjadi orang yang terasing dengan menjalankan perintah allah dan menjaihi larangannya ataukah menjadi seperti buih, yang banyak  dengan menjalankan kemaksiatan dan tidak memberikan manfaat apapun pada kehidupan pribadi dan masyarakat sehingga jatuh pada neraka yang di takuti oleh setiap manusia.
Sungguh ironis memang. Saat ini kita berada di bulan Rabiul Awwal, bulan yang didalamnya dilahirkan seorang manusia pilihan untuk menyempurnakan risalah yang telah dibawa sejak nabi Adam AS. Rasanya tepat bagi kita bermuhasabah sejenak, kembali merenungi sosok agung tersebut agar kita dapat kembali kejalan yang diridhoi Allah SWT.
Pribadi Nabi Muhammad bin Abdullah :
1.      Indah akhlaknya, sangat santun perangainya, halus tutur katanya, bersikap lemah lembut terhadap sesama dan tegas (keras) terhadap orang-orang kafir.
2.      Gelar Al Amin (sosok yang kredibel/ dapat dipercaya) dari masyarakat kota Mekkah sebagai bukti akan kejujurannya (siddiq).
3.      Penyabar, yang mau menyuapi makan musuhnya yang bermata buta dengan tangannya sendiri setiap hari, menjenguk seorang kafir ketika sakit padahal orang itu setiap bertemu Rasulullah meludahi dan menimpukinya dengan kotoran hewan.
4.      Dermawan, yang selalu menafkahkan rezekinya meski untuk kehidupan sehari-harinya dalam kefakiran.
5.   Hamba yang pandai bersyukur, kakinya menjadi bengkak karena bersujud dan tahajud sebagai tanda syukur, padahal beliau adalah manusia yang telah dijamin masuk surga oleh Rabbnya (amanah).
6.     Pemimpin yang adil terhadap keluarga dan masyarakat yang dipimpinnya karna kecerdasannya (Fathonah).
7.    Namanya disandingkan oleh Allah SWT dalam syahadat dan senantiasa kita baca dalam solat-solat kita. Manusia yang Allah dan para malaikatpun memberikan sholawat untuknya. Insan yang dijaga Allah dari berbuat salah dan dosa.
8.   Senantiasa menyampaikan informasi yang benar (tabligh) dalam segala hal dengan bahasa yang mudah dipahami.
9.     Berakhlaklah  Al Qur'an, karena Aisyah Ra ketika ditanya bagaimanakah akhlak nabi, beliau menjawab Sungguh akhlak Rasulullah SAW adalah Al Qur'an. Barang siapa mengamalkan Al Qur'an dan sunnah, maka sungguh ia telah meneladani Rasulullah dengan sebenar-benarnya.
Cara meneladani Rasulullah SAW
1.      Menghidupkan sunahnya
Mengidolakan Rosulalloh, berusaha menyukai hal-hal yang disukai idola, mengoleksi atribut-atribut yang ada hubungannya dengan idola, bahkan berusaha mati-matian berpola hidup seperti sang idola. Begitu pula ketika kita mengaku mengidolakan Rasulullah. Konsekuensinya tentu saja kita harus menghidupkan sunnah-sunnahnya baik berupa perbuatan, perkataan maupun penetapan beliau. Jangan mengaku mengidolakan Rasulullah jika membaca Al Qur'an saja jarang-jarang. Sholat wajib masih sering bolong. Bermuka manis terhadap sesama terasa sulit. Pelit untuk bersedekah. Gemar berbohong. Suka mengunjing. Jam karet dan ingkar janji jadi kebiasaan . Semua hal tersebut tentu saja kontradiksi dari apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
Alloh berfirman dalam Al qur’an surat  Al- Imron ayat 31

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : “Katakanlah : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk) ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31)
2.      Mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya
Allah berfirman dalam Alquran surat al hasyr:7
 وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب……
Artinya:  ….apa saja yang datang dari Rosul Allah ambillah dan apa saja yang di larang oleh Rosul Alloh tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
Ayat ini memberikan penjelasan terhadap kita agar supaya mengikuti rosulalloh dalam bidang ibadah,sosial ,politik berbangsa dan bernegara tanpa memisahkan agama dengan kehidupan dunia( paham sekuler)

Keutamaan Meneladani Rasulullah SAW
Di Dunia
1.      Ketenangan jiwa, jiwa yang selalu melakukan kebenaran akan menghadirkan ketenangan pada kehidupan.
2.      Mendapat kemuliaan, kemuliaan ini akan diperoleh karena mendapat pengakuan dari masyarakat atas ijin Allah.
3.      Menimbulkan rasa percaya diri dan positif thinking.
4.      Kebahagiaan, Karena selalu berjalan diatas sunah.

Di Aherat
1.      Seperti pahala orang yang mati syahid
Banyak hadits yang menerangkan keutamaan dan ganjaran bagi orang-orang yang meneladani Rasulullah SAW, salah satunya Dari Ibnu Abbas Ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi).  Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hurairah Ra. ada sedikit perbedaan, yaitu katanya: Baginya pahala orang yang mati syahid. (At-Targhib Wat-Tarhib 1: 44)
2.      Mendapat Syafaat/pertolongan di hari ahir
3.      Akan di kumpulkan dengan rosulallah di surga

Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah pada kesempatan yang baik ini agar kita diberikan hidayah dan kekuatan untuk mengikuti sunnah Rasul-Nya yang mulia. Menghidupkan solat malam, gemar berinfaq, ringan tangan membantu sesama, bersikap jujur dalam keadaan apapun dan banyak mengingat-Nya baik pagi maupun petang.
Ya Allah berikan kepada kami kesempatan untuk meneladani kebaikan yang telah diajarkan Rasulullah pada kami. Sampaikan rasa rindu kami kepadanya hingga kelak kami dapat dibangkitkan dalam keadaan orang-orang yang beriman dan berada dalam barisannya. Amin.
 
 Wallohu A’lam Bisshowab

0 comments:

Posting Komentar