:::: MENU ::::

Informasi Bisnis dan Umum

JIN

Sejak terbitnya Fatwa MUI pada tahun 2005 tentang kesesatan SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme), maka kalangan Sepilis sibuk mencari nama baru yang manipulatif sehingga mudah menipu, menjebak dan membodohi masyarakat awam.
Akhirnya, mereka gonta-ganti nama, sebentar Islam Moderat, sebentar Islam Inklusif, sebentar lagi Islam Multikulturalisme, namun tetap tidak laku, karena masih ada aroma bahasa asing (Inggris), sehingga tetap dicurigai oleh masyarakat.
Kini, mereka menggunakan nama yang bisa lebih akrab dengan masyarakat Indonesia, dengan aroma Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia, yaitu JIN : JEMAAT ISLAM NUSANTARA.
Namun isinya tetap beraroma SEPILIS, karena jargonnya tetap sama, yaitu : Human Right, Freedom and Local Wisdom (HAM, Kebebasan dan Kearifan Lokal).
Hanya saja kali ini, JIN lebih mengedepankan Misi Budaya. Atas nama Budaya Nusantara, JIN pelan tapi pasti ingin menggerus ajaran Islam. Saat ini, PROPAGANDA JIN, antara lain :
1. ISLAM PENDATANG
Bagi JIN bahwa Islam di Indonesia adalah "pendatang" dari Arab yang "numpang", bukan agama "asli" bangsa Indonesia.
TANGGAPAN : Islam adalah agama asli yang turun dari Langit untuk seluruh penduduk Bumi, karena Islam datang dari Allah SWT Sang Pemilik Alam Semesta, sehingga Islam dimana saja di atas Bumi Allah SWT akan selalu menjadi agama "Asli" yang "Pribumi", dan tidak akan pernah jadi "Pendatang".
Jadi, Islam bukan dari Arab, tapi dari Langit yang diturunkan pertama kali di tengah orang Arab, kemudian disebarkan ke seluruh Dunia.
2. PRIBUMISASI ISLAM
Islam sebagai pendatang dari Arab harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku Pribumi, sehingga Islam harus siap "Dipribumisasikan" agar tunduk kepada Budaya setempat
Karenanya, tidak boleh lagi ada istilah "Islamisasi Indonesia", tapi yang mesti dilaksanakan adalah "Indonesia-isasi Islam". Jadi, jangan pernah katakan "Indonesia Negara Islam", tapi katakanlah "Islam ada di Indonesia".
TANGGAPAN : Jika pola pikir ini benar, maka Islam di China mesti di-Cina-isasi, dan Islam di India mestidi-India-isasi, serta Islam di Amerika juga mesti di-Amerika-isasi, dan seterusnya, sehingga Islam di Dunia jadi bermacam-macam dan berjenis-jenis sesuai negerinya.
Jika mundur lagi ke belakang, mestinya saat Islam ada di tengah masyarakat Jahiliyyah, maka Islam harus di-Jahiliyyah-isasi.
Jelas, pola pikir di atas ngawur dan tidak ilmiah, bahkan sesat menyesatkan.
3. TOLAK ARABISASI
Islam yang ada di Indonesia selama ini adalah "Islam Arab", sehingga Budaya Nusantara terancam dan tergerus oleh Arabisasi.
Karenanya, di Indonesia semua Budaya Arab yang menyusup dalam Islam harus diganti dengan Budaya Nusantara, sehingga ke depan terwujud "Islam Nusantara" yang khas bagi Bangsa Indonesia.
Intinya, JIN menolak semua Budaya Islam yang beraroma Arab, karena dalam pandangan mereka semua itu adalah "Arabisasi Islam", sehingga perlu ada Gerakan "Indonesia-isasi Islam" di Nusantara.
TANGGAPAN : Rasulullah SAW diutus di tengah Bangsa Arab untuk meng-Islam-kan Arab, bukan meng-Arab-kan Islam. Bahkan untuk meng-Islam-kan seluruh Bangsa-Bangsa di Dunia, bukan untuk meng-Arab-kan mereka.
Jadi, tidak ada Arabisasi dalam Islam, yang ada adalah Islamisasi segenap umat manusia.
4. AMBIL ISLAM BUANG ARAB
Islam sebagai pendatang dari Arab tidak boleh mengatur apalagi menjajah Indonesia, tapi Islam harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku Pribumi.
Karenanya, Bangsa Indonesia boleh ambil Budaya Islam, tapi wajib tolak Budaya Arab, agar supaya Budaya Nusantara tidak terjajah dan tidak pula tergerus oleh Budaya Arab.
TANGGAPAN : Ini adalah Propaganda Busuk JIN yang ingin menolak Budaya Islam dengan "dalih" Budaya Arab. Pada akhirnya nanti, semua ajaran Islam yang ditolak dan tidak disukai JIN, akan dikatakan sebagai "Budaya Arab".
Dan propaganda ini sangat berbahaya, karena menumbuh-suburkan sikap RASIS dan FASIS, serta melahirkan sikap ANTI ARAB, yang pada akhirnya mengkristal jadi ANTI ISLAM.
5. AMBIL ISLAM BUANG JILBAB
Menurut JIN bahwa Jilbab adalah Budaya Arab karena merupakan pakaian Wanita Arab, sehingga harus diganti dengan pakaian adat Nusantara.
TANGGAPAN : JIN buta sejarah, karena di zaman Jahiliyyah, masyarakat Arab tidak kenal Jilbab, dan Wanita Arab tidak berjilbab. Bahkan Wanita Arab saat itu terkenal dengan pakaian yang umbar aurat dan pamer kecantikan, serta Tradisi Tari Perut yang buka puser dan paha.
Lalu datang Islam mewajibkan Wanita Muslimah untuk berjilbab menutup Aurat, sehingga Wanita Muslimah jadi berbeda dengan Wanita Musyrikah. Dengan demikian, Jilbab adalah Busana Islam bukan Busana Arab, dan Jilbab adalah Kewajiban Agama bukan Tradisi dan Budaya.
6. AMBIL ISLAM BUANG SALAM
Ucapan "Assalaamu 'Alaikum" adalah Budaya Arab, sehingga harus diganti dengan "Salam Sejahtera" agar bernuansa Nusantara dan lebih menunjukkan jatidiri Bangsa Indonesia.
TANGGAPAN : Lagi-lagi JIN buta sejarah, karena di zaman Jahiliyyah, salam masyarakat Arab adalah "Wa Shobaahaah", bukan "Assalaamu 'Alaikum".
Lalu datang Islam yang mengajarkan umatnya salam syar'i antar kaum muslimin, yaitu "Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh". Jadi, "Assalaamu 'Alaikum" adalah "Tahiyyatul Islam" bukan "Tahiyyatul 'Arab."
7. AMBIL TILAWAH QUR'AN BUANG LANGGAM ARABNYA
Termasuk Baca Al-Qur'an tidak perlu lagi dengan Langgam Arab, tapi sudah saatnya diganti dengan Langgam Nusantara seperti Langgam Jawa dan Sunda atau lainnya, agar supaya lebih Indonesia.
TANGGAPAN : Membaca Al-Qur'an dengan Langgam Arab bukan kemauan orang Arab, akan tetapi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Dan karena Al-Qur'an diturunkan dalam Bahasa Arab, tentu membacanya harus dengan Langgam Arab, agar sesuai dengan intonasi makna dan arti. Dan itu pun tidak tiap Langgam Arab boleh untuk Tilawah Al-Qur'an.
Langgam Gambus dan Langgam Qoshidah berasal dari Arab, tapi tidak boleh digunakan untuk Tilawah Al-Qur'an, karena keduanya adalah Langgam Seni dan Budaya serta Musik dan Hiburan.
Apalagi Langgam Tari Perut yang merupakan Langgam Seni dan Budaya Arab untuk pertunjukan ma'siat, lebih tidak boleh digunakan untuk Tilawah Al-Qur'an.
Karenanya, membaca Al-Qur'an dengan Langgam selain Arab tidak diperkenankan, karena memang tidak sesuai dengan pakem Bahasa Arab, sehingga tidak akan sesuai dengan intonasi makna dan arti.
Apalagi dengan Langgam Seni dan Budaya selain Arab yang digunakan untuk hiburan dan pertunjukan, seperti Langgam Dalang Pewayangan, Langgam Sinden Jaipongan, Langgam Gambang Kromong, dan sebagainya, tentu lebih tidak boleh lagi.
Allah SWT telah menganugerahkan Bangsa Indonesia kefasihan dalam Lisan Arab, sehingga dari Sabang sampai Merauke, orang dewasa maupun anak-anak, sangat fasih dalam mengucapkan lafzhul Jalalah "Allah" dan aneka Dzikir seperti "Subhanallah wal Hamdulillaah wa Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar." Dan mereka pun sangat fasih juga dalam membaca Al-Qur'an.
Bahkan Bangsa Indonesia sangat Ahli dalam Ilmu Tajwid dan amat piawai dalam Tilawatil Al-Qur'an dengan Langgam Arab, sehingga di hampir setiap Musabaqoh Tilawatil Qur'an Internasional, para Qori Indonesia banyak sukses dan berhasil keluar jadi Juara Dunia Tilawah.
Karenanya, pembacaan Al-Qur'an dengan Langgam Dalang Pewayangan adalah "Kemunduran", dimana Bangsa Indonesia yang sudah sangat maju dalam Tilawatil Qur'an, hingga mengungguli Bangsa Arab sekali pun, lalu dibawa mundur jauh ke Alam Mitos Pewayangan di zaman Semar dan Petruk.
8. AMBIL AL-QUR'AN BUANG BAHASA ARABNYA
Baca Al-Qur'an tidak mesti dengan Bahasa Arab, tapi cukup dengan terjemah Indonesianya saja, agar umat Islam Indonesia bisa langsung menyimak dan memahami makna dan arti ayat-ayat yang dibaca.
TANGGAPAN : Inilah tujuan sebenarnya dari Propaganda JIN yaitu menjauhkan Al-Qur'an dari umat Islam, karena mereka paham betul bahwa Ruh dan Jiwa Islam adalah Al-Qur'an.
Bagi JIN, siapa ingin hancurkan dan lenyapkan Islam, hancurkan dan lenyapkanlah Al-Qur'annya.
Jadi jelas sudah, bahwa yang diserang JIN sebenarnya bukan Arab, tapi Islam.
Karenanya, selain yang sudah disebutkan di atas, JIN juga melakukan aneka ragam propaganda ANTI ARABISASI untuk merealisasikan tujuan busuknya, antara lain :
a. Menolak istilah-istilah yang diambil dari Bahasa Arab, hingga sebutan Abi dan Ummi pun mereka kritisi, sehingga harus diganti dengan istilah-istilah Indonesia, tapi lucunya mereka alergi dengan istilah Arab namun sangat suka dan amat fasih menggunakan istilah-istilah Barat.
b. Menolak penamaan anak dengan nama-nama Islam yang diambil dari
Bahasa Arab, sehingga anak Indonesia harus diberi nama Indonesia. Tapi lucunya mereka senang dan bangga dengan penamaan anak Indonesia dengan nama-nama Barat dengan dalih lebih modern, walau pun bukan nama Indonesia.
c. Bahkan mulai ada rumor penolakan terhadap pengkafanan mayyit dengan Kain Putih karena beraroma Tradisi Arab, sehingga perlu diganti dengan Kain Batik agar kental aroma Indonesia. Bahkan mereka mulai tertarik dengan pakaian Jas dan Dasi Barat buat mayyit sebagaimana pengurusan Jenazah Non Islam, dengan dalih jauh lebih keren dan rapih ketimbang "pocong", walau bukan Budaya Indonesia.
FITNAH JIN
Jika ada yang menolak gerakan JIN, maka serta merta dituduh dan difitnah : Tidak Nasionalis dan Tidak Pancasilais, serta Anti Kebangsaan dan Anti Nusantara, juga Intoleransi dan Fundamentalis, bahkan Ekstrimis dan Teroris.
Padahal, Islam tidak mengenal RASIS dan FASIS. Siapa pun manusianya, apa pun suku bangsanya, selama mereka beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW maka mereka bersaudara.
Dan umat Islam sangat menghargai Seni dan Budaya Bangsa-Bangsa di Dunia, selama tidak melanggar Syariat Islam.
Karenanya, umat Islam di Indonesia sangat terbuka menggunakan Langgam aneka daerah dalam Da'wah melalui seni Qashidah dan Sholawat serta Syair Islam, sebagaimana pernah dilakukan para Wali Songo ketika menyebar-luaskan Islam ke seluruh Nusantara. Namun tidak untuk Tilawatil Qur'an.
Lihat saja, aneka Syair Sholawat dan Dzikir serta Doa di berbagai daerah se-Nusantara, antara lain ;
1. Sholawat PADANG BULAN dan LIR ILIR yang masyhur di masyarakat Jawa, dan sering dibawakan oleh Habib Syeikh bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo. Lihat linknya di You Tube :
2. Dzikir ADUH GUSTI yang populer di masyarakat Sunda :
Ilaahii Lastu Lil Firdausi Ahlan Wa Laa Aqwaa 'Alaa Naaril Jahiimi
Fahablii Taubatan Waghfir Dzunuubii Fa Innaka Ghoofirudz Dzanbil 'Azhiimi ...
Aduh Gusti, abdi sanes ahli Surga Namun hante kiat Nahan panas Neraka
Mugi Gusti, kersa maparinan tobat Ngahampura dosa Abdi anu lepat
KESIMPULAN
JIN (Jemaat Islam Nusantara) merupakan paham yang sesat dan menyesatkan, serta bukan dari ajaran Islam, sehingga wajib ditolak dan dilawan serta diluruskan.
JIN adalah Gerombolan RASIS dan FASIS yang ANTI ARAB, bahkan ANTI ISLAM. Jika mereka bisa mendapatkan jalan untuk menolak KEARABAN bahasa Al-Qur'an atau KEARABAN suku bangsa Nabi Muhammad SAW dan Keluarga serta para Shahabatnya, niscaya akan mereka lakukan, saking bencinya terhadap Arab, dan dengkinya terhadap Islam.
Na'uudzu Billaahi Min Dzaalik ..

HABIB MUHAMMAD RIZIEQ BIN HUSEIN SYIHAB


Kemenag RI - Ditjen Bimas Islam baru saja merelease alur pelayanan nikah sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 48 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2004 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Agama.
Dirjen Bimas Islam Machasin mengatakan, PP 48/2004 mengatur bahwa biaya pernikahan hanya terbagi menjadi dua, yaitu: 1) gratis atau nol rupiah jika proses nikah dilakukan pada jam kerja di Kantor Urusan Agama (KUA); dan 2) dikenakan biaya enam ratus ribu rupiah jika nikah  dilakukan di luar KUA dan atau di luar hari dan jam kerja.
“Tidak ada biaya lain yang harus dikeluarkan oleh calon pengantin di luar yang sudah ditentukan oleh peraturan tersebut. Pungutan biaya di luar yang sudah ditentukan bisa dimasukan dalam kategori gratifikasi,” tegas Machasin, Jakarta, Kamis (01/01).
Untuk memberikan pemahaman dan memastikan tidak ada lagi pungutan biaya (gratifikasi) di luar ketentuan, berikut ini alur pelayanan nikah :
1.    Calon pengantin mendatangi RT/RW untuk mengurus surat pengantar nikah untuk dibawa ke kelurahan;
2.    Calon pengantin mendatangi kelurahan untuk mengurus surat pengantar nikah (N1 – N4) untuk dibawa ke KUA (Kecamatan) ;
a.    Jika pernikahan dilakukan di luar Kecamatan setempat, maka calon pengantin mendatangi KUA (Kecamatan) setempat untuk mengurus surat pengantar rekomendasi nikah untuk dibawa ke KUA (Kecamatan) tempat akad nikah.
b.    Jika waktu pernikahan kurang dari 10 hari kerja, maka calon pengantin mendatangi Kantor Kecamatan tempat akad nikah untuk mengurus surat dispensasi nikah.
3.    Calon pengantin mendatangi Kantor KUA (Kecamatan) tempat akad nikah untuk melakukan pendaftaran nikah ;
a.    Jika pernikahan dilakukan di KUA (Kecamatan), maka calon pengantin tidak dikenakan biaya alias gratis.
b.    Jika pernikahan dilakukan di luar KUA (Kecamatan), maka calon pengantin mendatangi Bank Persepsi yang ada di wilayah KUA tempat menikah untuk membayar biaya nikah sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) lalu menyerahkan SLIP SETORANNYA ke KUA tempat akad nikah.
4.    Calon pengantin mendatangi KUA (Kecamatan) tempat akad nikah untuk melakukan pemeriksaan data nikah calon pengantin dan wali nikah;
5.    Calon pengantin melaksanakan akad nikah, di KUA (Kecamatan) atau Lokasi Nikah, untuk kemudian diakhiri dengan penyerahan buku nikah.
Mengenai dokumen yang dibuat RT-RW-kelurahan, pengaturan lebih lanjut dengan kementerian dalam negeri akan dilakukan,” jelas Machasin.


Lebih baik mencegah dari pada mengobati, istilah yang kita dengar sejak dahulu. Penyakit akan timbul karena pola hidup yang kurang sehat, mulai dari suka meremehkan tata cara memilih makanan hingga melanggar aturan agama agar memilih makanan dan minuman yang halal dan baik, baik zat maupun cara mendapatkannya. Salah satu penyakit yang sering timbul adalah kanker.
Kanker adalah salah satu penyakit yang mematikan saat ini. Angka kematian global akibat kanker meningkat setiap tahunnya. Kanker juga mempunyai jenis yang beragam. Bahkan, beberapa tipe kanker hanya dialami oleh jenis kelamin tertentu. Dibandingkan wanita, pria lebih banyak yang mengabaikan kesehatannya sendiri. Ini menyebabkan pria lebih rentan terserang beberapa penyakit berbahaya tertentu termasuk kanker. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang lebih rentan dialami pria :
1.    Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dialami pria. Risiko terkena kanker paru- paru meningkat dengan paparan asap rokok. Faktor lain yang memengaruhi penyakit ini adalah riwayat keluarga, tingkat polusi udara dan ekspos terhadap zat tertentu. Kanker paru-paru paling sering disebabkan oleh produk tembakau. Oleh karena itu, Anda harus berhenti merokok karena hal ini akan mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru. Pengobatan tergantung pada jenis kanker, stadium, lokasi, dan stamina pasien. Dengan tidak merokok berarti Anda mencegah kanker paru.
2.    Kanker Hati
Kanker hati tiga kali lebih sering dialami pria dibanding wanita. Meskipun pria usia paruh baya dan orang tua lebih cenderung mengalami kanker ini, bukan berarti orang muda luput dari penyakit ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara hepatitis B dan kanker hati. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kanker hati adalah sirosis hati (matinya sel-sel hati) akibat minum alkohol dan mengkonsumsi mikotoksin (racun yang diproduksi oleh jamur pada kacang dan jagung yang membusuk), biasanya ditemukan pada daerah tropis. Salah satu Gejala kanker hati adalah perut bagian atas terasa nyeri dan kelihatan bengkak. Gejala lainnya yaitu hilangnya nafsu makan, berat badan turun, mual, anemia, dan tes kandungan kimia darah tidak normal.
3.    Kanker Prostat
Setelah kanker paru-paru, kanker prostat adalah pembunuh terbesar kedua pria. Penyakit ini dapat diobati terutama jika terdeteksi pada tahap awal. Mendeteksi kanker prostat pada tahap awal ini cukup menantang karena tidak ada gejala penyakit sampai menyebar ke bagian lain dari tubuh. Skrining kanker prostat adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini. Pria yang rentan terhadap kanker prostat adalah orang- orang yang memiliki riwayat keluarga serta pria keturunan kulit hitam. Faktor risiko lainnya adalah usia lanjut dan diet yang tinggi lemak.
4.    Kanker Usus Besar
Salah satu ciri kanker usus besar adalah pendarahan ketika buang air besar. Namun tidak semua pendarahan saat buang air besar menjadi indicator seorang pria mengidap penyakit ini. Kanker jenis ini kerap menyerang pria yang berusia 50 tahun ke atas. Meskipun begitu, kanker usus besar dipengaruhi gaya hidup dan pola makan ketika masih muda. Zat-zat yang bisa memicu kanker menumpuk dari hari ke hari, dan kanker usus besar semakin menjadi saat pria usia senja. Alkohol diyakini merupakan salah satu penyebab utama kanker usus.
5.    Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan salah satu kanker yang mematikan. Kanker ini sering disebut penyakit ‘diam’ karena gejalanya tidak terlihat. Biasanya kanker pankreas baru terdeteksi saat mencapai tahap sedang atau bahkan sudah tahap lanjut. Satu-satunya solusi adalah mengangkat pankreas dari tubuh si penderita
6.    Kanker Penis
Kanker penis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan pertumbuhan sek-sel kanker pada kulit atau pada jaringan penis, organ seksual pria. Seringnya merokok atau virus HPV (Human Papilloma Virus) merupakan penyebab utama penyakit ini. Pria tidak disunat yang tidak menjaga kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis dan pria yang pernah menderita herpes genitalis memiliki resiko tinggi menderita kanker penis.
7.    Kanker Testis

Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar). Terapi kanker ini adalah dengan operasi pengangkatan testis yang terkena, dan mungkin memerlukan kemoterapi atau terapi radiasi. Memeriksa testis sendiri merupakan salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan testis mengalami perubahan yang mengarah pada kanker.
Tidak semua orang mampu membagi waktu menyelesaikan pendidikannya, apalagi di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga yang merawat 5 anak. Tapi itu bisa dilalui dengan sempurna oleh dosen kita Siti Yulidhar Harunasari hingga dia menjadi kandidat peraih doktoral.
Sosok Siti Yulidhar Harunasari cukup bersahaja. Meski begitu, siapa sangka perempuan berjilbab itu tak lelah terus menimba ilmu. Apalagi sebagai dosen, dia terus melanjutkan kuliah hingga setinggi mungkin. Jadi jangan heran, dia meraih beasiswa dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk program S3 atau doktoral.
Karena beasiswa itu, dia ingin mengembalikan ilmu yang dia peroleh untuk kemaslahatan mahasiswa. Karena, dosen yang akrab disapa Siti itu membuat program website learning untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan Bahasa Inggris. Bahkan, programnya itu sudah menjadi pilot project selama setahun.
Hasilnya, memberikan kemudahan peserta didik di tingkat perguruan tinggi dalam menerima dan menyerap pendidikan Bahasa Inggris. Tes penggunaan website learning itu dia lakukan awalnya kepada para mahasiswanya. ”Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik selain menciptakan tenaga pendidik yang profesional dan menguasai tekhnologi informasi,” ujar Siti.
Menurut perempuan yang pernah menyandang status lulusan terbaik SMAN 34 Jakarta Selatan ini juga mengatakan, masih ada beberapa kendala dalam program pembelajaran Bahasa Inggris yang dia ciptakan. Lantaran tidak semua peserta didik mampu menangkap teori belajar saat tatap muka dengan dirinya di kelas.
”Kelebihan metode ini, kita (peserta didik) dapat menentukan waktu untuk belajar sendiri dengan mengambil bahan dari website. Karena metode ini sangat membantu peserta didik di perguruan tinggi yang sehari-harinya bekerja,” kata lulusan terbaik Diploma III Bahasa Mandarin Universitas Indonesia (UI) angkatan 1991 saat ditemui di tempatnya mengajar, STKIP Kusuma Negara, Cijantung, Jakarta Timur belum lama ini
Anak kedua dari empat bersaudara ini juga mengatakan, konsep belajar berbasis teknologi yang dia lakukan sudah dikembangkan sejak 2012 lalu. ”Konsep website ini hanya pendukung terutama untuk peserta didik yang menempuh pelajaran Bahasa Inggris. Jadi saat ada tatap muka peserta didik hanya konfirmasi dan melatih kemampuan saja,” ungkap penyandang mahasiswa cum laude STIKP Kusuma Negara angkatan 2008 ini juga.
Dalam penguasaan Bahasa Inggris, sambung kandidat Doktor Universitas Negeri Jakarta ini, dibutuhkan kepekaan mendengar. Karena keahlian penguasaan bahasa bergantung dari mendengar selain berlatih bicara, ketimbang menggunakan buku teks. ”
Dari seringnya mendengar dan berlatih melalui website setiap saat, akan menghasilkan penguasaan bahasa yang baik,” ujar istri Hermianto Widodo ini. Siti juga mengatakan, dalam waktu dekat konsep belajar melalui website ini akan disegera dipergunakan di perguruan tinggi tempat dirinya mengajar.
”Dalam satu tahun ini sudah dua kelas selama dua semester yang mengikuti metode belajar melalui website learning ini,” kata lulusan cum laude program pasca sarjana UNJ tahun 2011 itu juga. Terakhir, perempuan yang dilahirkan di Amuntai, Kalimantan Selatan pada 4 Juli 1969 lalu itu juga menyempatkan bercerita bagaimana perjalanannya mencapai prestasinya saat ini.
Dia mengaku, setelah menyelesaikan pendidikan di SDN Pondok Labu, Jakarta Selatan dia lantas meneruskan ke SMP negeri dan SMAN 34 Jakarta Selatan. Dia lalu kuliah di Diploma II UI cukup lama karena harus merawat lima putra-putirnya.
”Saya merasakan ada yang hilang karena berhenti sekolah. Akhirnya dengan meminta izin suami melanjutkan pendidikan. Akhirnya diperbolehkan,” ungkap juga Sekretaris Program Pendidikan (Prodi) di STKIP Kusuma Negara itu juga.
Menurut Siti juga, karena mengikuti ayanya yang bertugas di daerah, dia harus mengenyam pendidikan SD berpindah di tiga kota berbeda yakni: Banda Aceh, Malang dan Jakarta.
”Ayah bertugas di kejaksaan jadi berpindah- pindah di tiga pulau. Yakni Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Untuk menyelesaikan SD saja saya harus berpindah dari SD Bhayangkari di Aceh, SDN Sri Wedari di Malang dan SDN 01 Pagi Pondok Labu,” pungkas juga dosen yang pernah meraih penghargaan turnamen karate tingkat nasional putri Metro Cup 1988 itu.


Segala pujian hanyalah milik Alloh Swt., segala puja hanya kembali kepada-Nya. Semoga Alloh Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memasukkan kita dan keluarga kita sebagai golongan manusia yang mencintai Alloh dan dicintai-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada suri teladan kita, nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, barangsiapa yang merindukan berumahtangga sakinah, memiliki pasangan hidup dan keturunan yang benar-benar menjadi penyejuk hati dan penentram jiwa, juga ingin menjadi teladan bagi orang yang bertakwa, maka amalkanlah doa berikut ini. Sebuah doa yang diajarkan oleh Alloh Swt. kepada Rosululloh Saw. dan beliau mengajarkannya kepada kita,
 “..Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon [25] : 74)
Robbanaa hablanaa min azwaajina wa dzurriyaatinaa qurrota a’yun, ya Alloh ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami pasangan hidup dan anak-anak yang menjadi penyejuk mata dan hati serta penentram jiwa. Waj’alnaa lillmuttaqiina imaama, dan jadikanlah kami sebagai panutan, teladan, bagi orang-orang yang bertakwa.
Jadi, keluarga yang sakinah itu adalah keluarga yang bersih tauhidnya. Keluarga yang yakin bahwa tidak ada karunia sekecil apapun kecuali hanya datang dari Alloh Swt. Karena orang-orang yang bertauhid itu pasti ketika melakukan alam kebaikan tidaklah karena alasan mencari pujian, penghargaan, imbalan dan balas budi dari makhluk.
Keluarga yang sakinah adalah keluarga yang tulus dan ikhlas hanya berorientasi pada kecintaan dan keridhoan Alloh Swt. Dan kondisi seperti ini haruslah kita pinta kepada Alloh Swt., karena yang bisa membolak-balik hati hanyalah Alloh Swt.
Hanya Alloh Swt. yang bisa mengkaruniakan pasangan hidup kepada kita. Hanya Alloh Swt. yang bisa menghujamkan rasa cinta di dalam hati kita. Dan, Alloh Swt. juga yang bisa membimbing kita agar menjadi teladan bagi orang-orang yang bertakwa.
Mengapa kita pinta menjadi teladan bagi orang-orang yang bertakwa? Karena jikalau kita berbuat sebaik apapun, pasti akan ada saja orang yang tidak suka kepada kita dengan berbagai macam alasan. Namun, teladan bagi orang yang bertakwa, maka standar yang digunakan adalah ahli takwa.
Alloh Swt. berfirman,
 “..Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu..” (QS. Al Hujurot [49] : 13)
Orang yang paling mulia di hadapan Alloh Swt. adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Maka betapa mulianya seseorang yang bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang dicintai oleh Alloh Swt. Inilah derajat tertinggi bagi sebuah keluarga.
Semoga Alloh Swt. mengkaruniakan kepada kita keluarga yang sakinah, keluarga yang senantiasa ingin mengenal dengan Alloh, ingin dekat dengan Alloh dan berupaya sekuat tenaga meraih cinta Alloh Swt. Robbanaa hablanaa min azwaajina wa dzurriyaatina qurrota a’yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaama. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )

Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Tepatnya pada suatu malam sekitar jam 22.00 WIB di seputaran sesaknya kota Jakarta, saya mengendarai sepeda motor milik bapak guru (bapak angkat red). Seperti biasa saya pulang beraktivitas dengan muka yang penuh senyum karena membawa lebih banyak hasil penjualan hari itu. Di tengah perjalanan yang dilalui begitu banyak kendaraan yang berlalu lalang hingga seakan-akan penuh dan tidak muat untuk menampung beban kendaraan, seperti biasa kemacetan pun tak bisa dihindari.
Begitu sampai di rumah saya di suruh menjemput kawan seperjuangan di kelurahan sebelah yang berjarak sekitar 0,5 km, meskipun dalam keadaan masih lelah dan letih setelah berjuang melewati kemacetan Jakarta. Saya berangkat menggunakan motor Mio menuju kesana, biasanya kalau jemputan terlambat, kawan saya pulang duluan dengan berjalan kaki. Belum separuh perjalanan saya menjumpai segerombolan anak-anak (preman red) yang asyik nongkrong di pinggir jalan, saya terus memacu kendaraan dengan pelan. Alangkah terkejutnya sesampai di gerombolan anak-anak tersebut, saya menemui kawan saya yang di keroyok. Saya pun berhenti persis didekat mereka, dan mereka pun memalak saya “Mana duit?!!... Gue minta duit...” Belum sadar kalau itu adalah pemalakan, sebuah tinju mendarat di atas mata saya, spontan saya merasa kesakitan dan memegangi mata yang benjol. Kawan saya masih terus di keroyok dengan pukulan-pukulan ringan, “Gak punya uang... Gak punya uang... Jangan maksa gi tu donk”.. Begitu kata teman saya.
Belum puas menyakiti saya mereka pun ingin merampas motor yang saya kendarai, tapi Alhamdulillah tidak sampai diambil karena keburu si ketua preman berhenti memukuli kawan saya yang dari tadi dipukuli. Ketika sedang asyik-asyiknya mereka memukuli kawan saya, kawan saya sempat terlontar kata “Engko’ ta’ endhi’ pesse je” Begitu kata kawan saya, yang artinya “Saya ga punya uang”.
Spontan mendengar kata-kata itu si bos preman kaget dan bertanya ke kawan saya “Ben Oreng madureh le’?”. Yang artinya ”Kamu orang madura ya?”.
Di jalan saya banyak bersyukur pada Alloh karena tidak apa-apa, meski muka sedikit benjol. Dongkol, jengkel bercampur aduk di loyang dada, ingin rasanya saya balas dendam, menampar muka mereka satu persatu.
Begitu sampai rumah saya laporin ke Bapak guru saya, kemudian ke RT di lingkungan saya. Kita menuju ke lokasi yang jadi tempat nongkrong anak-anak tadi, tapi bagai di telan bumi, mereka lenyap entah kemana.

Kisah ini bisa diambil pelajaran, gara-gara dari suku yang sama yaitu madura, si preman tadi jadi gagal untuk melakukan aksi kejinya. Entah mereka karena takut sama Carok madura, atau merasa kasihan. Mungkin bisa dicoba ketika dijalan mengalami hal seperti ini, pakai bahasa-bahasa daerah madura, sunda, jawa, manado, dan ambon. Pesan dari saya hindari jalanan yang sepi dan gerombolan anak-anak (preman red), ketika melintas di jalanan ibu kota.
Menikah merupakan dambaan setiap insan muda mudi yang berakal sehat, ada yang ingin segera menikah dengan alasan agar tidak ingin berpacaran (melakukan berbagai macam zina) dan ada yang menunda menikah hingga tercapai semua keinginan mulai dari ingin mengejar karir, mempunyai rumah sendiri, mobil sendiri dan seterusnya. Banyak juga para pemuda yang menunda pernikahannya karena memang tidak ada calon yang menghampiri hatinya (jomblo), dan ada yang menunggu bidadari yang benar-benar sesuai dengan selera yang diinginkannya.
Lalu, seperti apakah pernikahan yang seharusnya?
Dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para syabab untuk menikah.
“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari)
Syabab biasa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “pemuda.” Berapakah usianya? Fauzil Adhim dalam buku Indahnya Pernikahan Dini menjelaskan, syabab adalah sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Asalkan sudah memiliki ba’ah (kemampuan), maka ia dianjurkan untuk segera menikah. Dan kini terbukti, banyak manfaat menikah di usia muda di balik perintah Rasulullah ini.
1.   Lebih Terjaga Dari Dosa
Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut, menikah di usia muda itu lebih membantu menundukkan pandangan mata, menjaga hati dan lebih mudah memelihara kemaluan. Seorang yang menikah di usia muda relatif lebih terjaga dari dosa zina (hubungan badan di luar pernikahan); baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan.
2.   Lebih Bahagia
Hasil riset National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan, persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun.
Mengapa pasangan muda lebih bahagia? Sebab mereka umumnya belum memiliki banyak ego-ambisi. Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan hidupnya. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut. Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.” Jangan beranggapan menikah di usia muda itu, hanya akan menimbulkan masalah. Salah satu contoh ketidak tahuan dalam mengurus anak, suami dan lain-lain. Zaman yang serba canggih dan informasi disajikan dari berbagai sumber terpercaya, bukalah internet dan cari panduan bagaimana merawat, menjaga anak dengan baik.
3.   Lebih Puas Dalam Bercinta
Pasangan yang menikah di usia 20-an cenderung melakukan jima’ (hubungan badan) lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Hasil studi Dana Rotz dari Harvard University pada 2011 menunjukkan, menunda usia menikah empat tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.
Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda –diantaranya dengan dukungan fisik yang masih prima- membuat suami istri lebih menikmati. Lagi-lagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar : “Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat farjinya…”
4.   Emosi Lebih Terkontrol
Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut. Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21.
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.
5.   Lebih Mudah Meraih Kesuksesan
Sebagian orang menunda menikah dengan alasan mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat seseorang telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah. Karenanya tidak mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an.
6.   Lebih Baik Bagi Masa Depan Anak-Anak
Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.
Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan. Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Anda. Dan jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan.
Memang awalnya banyak godaan yang akan mengganggu niat baik kita untuk menikah, salah satunya masalah ekonomi, tapi yakinlah dengan janji-janji Alloh terhadap orang yang akan menikah, Insya Alloh akan dicukupkan asal mau berusaha dengan bekerja, berwirausaha, dan selalu menjaga keimanan dan ketaqwaannya.

Wallahu a’lam bish shawab.

Owner Ratu Barokah : Hj. E Nurjanah 
Usaha yang di jalani dengan sabar, tekun dan sepenuh hati, Maka Insya Allah akan menghasilkan untung yang tidak sedikit, bahkan keuntungan itupun bisa berimbas terhadap peningkatan taraf kehidupan orang yang ada di sekitarnya.
Hal itu dibuktikan dan dirasakan langsung oleh salah seorang ibu rumah tangga yang tangguh, Hj. Enong Nurjanah, yang kini menjadi pemilik sekaligus direktur perusahaan distributor snack PT. Ratu Barokah Wajihan yang beralamat di Jl. Veteran, Gg. SMP2 RT 04/07 Kel. Ciseureuh, Purwakarta, Jawa Barat.
PT. Ratu Barokah Wajihan 
PT Ratu Barokah Wajihan didirikan pada 15 Agustus 1996 di Purwakarta dengan nama CV Ratu Barokah. Seiring dengan makin eksisnya perusahaan, pada 5 Februari 2015 namanya diubah menjadi nama yang sekarang, yaitu PT Ratu Barokah Wajihan.
Hj. Nurjanah memulai usaha dengan keliling kampung menjajakan keripik bawang tradisional buatannya sendiri ke sejumlah warung. Dengan modal tepung terigu 1 kilogram dan sejumlah bumbu tradisional, wanita sholehah ini meraciknya menjadi keripik bawang dan mengemasnya dengan bungkus berukuran kecil. “Satu bungkus keripik dijual per kemasan kecil Rp 20,- dan satu pack plastik isi 40 bungkus dijual Rp 800,- ke warung-warung di kampung,” Kenangnya.
Keripik bawang hasil kreasinya, kata ibu lima anak ini, dibuat berdasarkan resep sendiri. Bahannya sederhana saja, tepung terigu, bawang, mentega, telur, garam, minyak goreng, Kemudian komposisi rasa dan bentuknya terus disempurnakan. Karena itu rasanya enak, gurih, tak heran digemari, sehingga permintaan keripik buatannya pun terus meningkat.
Seiring berjalannya waktu, Hj. E. Nurjanah tak sekedar menjajakan ke warung-warung di kampungnya, pengusaha ulet ini pun mulai merambah toko-toko dan pasar di wilayah Purwakarta. Seiring permintaan keripik produknya naik, wanita yang memiliki hobi membaca ini pun harus menamai produknya dengan merek dagang sendiri, yaitu “Ratu Barokah” yang berarti perempuan membawa berkah untuk keluarganya.
Makanan Ringan (Snack) Ratu Barokah makin laris. Hj. E. Nurjanah terinspirasi untuk tak hanya memproduksi kripik bawang saja, aneka kripik lainnya pun dibuatnya, misalnya saja kue stick, kue molen, batagor dan lainnya. Ketertarikannya untuk masuk ke toko modern mulai menggelitiknya. Sehingga pada tahun 2007, dirinya mengajukan kerjasama ke gerai Alfamart dan bersyukur direspon positif, meski harus menunggu beberapa bulan. Sebelum kerjasama dimulai, Nurjanah mendapatkan bimbingan awal dari manajemen Alfamart, berupa perbaikan kemasan produk yang menairk, baik dan higienis.
Makaroni Panggang Alfamart 200g

Pilus Keju Alfamart 160g
Seiring waktu berjalan, permintaan untuk memasok ke Alfamart pun bertambah. Sistem pembayaran yang tepat, serta kejelasan pemasaran produknya di gerai Alfamart, membuat roda usaha Nurjanah makin meningkat.
“Sejak tahun 2011 kami tidak lagi memproduksi. Kami hanya mengemas saja, atau hanya packing saja, sementara produk kami peroleh dari para supplier langganan kami,” ujar Hj. E. Nurjanah yang kini sudah memiliki 60 karyawan.
Snack Ratu Barokah di Naga Swalayan
Keyakinannya untuk maju disertai keuletan, ketekunan dan disiplin tinggi, kini snack Ratu Barokah Wajihan tidak hanya bisa diperoleh di Alfamart, tetapi juga di Alfamidi, Tip-top Swalayan, Naga Swalayan, Ube Mark (Toko Usaha Bersama milik LDII Purwakarta), Kopkar – kopkar di sebagian Jawa Barat maupun di pasar tradisional lainnya.