:::: MENU ::::

Informasi Bisnis dan Umum

“Pak, tinggal di rumah saya aja dulu, gak usah bayar sewa kok, kalau mau bantu bayar listrik aja tiap bulan”, sela Pak Fir (teman kerja). Membuyarkan lamunan saya memikirkan tempat untuk berteduh setelah nanti pindah dari rumah mertua saya.
Kalimat itu sering diucapkan oleh teman saya, karena mungkin kasian melihat saya yang belum memiliki tempat untuk tinggal. Akhirnya luluh juga hati saya menerima tawaran dia, dan memutuskan untuk pindah pada tanggal 27 Juli 2015, istri dan anakpun begitu bahagia menempati sebuah rumah mewah dikawasan permata. Memasuki hari ketiga atau 30 Juli 2015, istri mulai gelisah karena kurang nyaman dengan kondisi yang sekarang, meskipun gratis tetapi tidak sebebas pintu sendiri, begitu pikirnya.
Keinginan saya untuk pindah sudah disetujui oleh teman saya, dan dia siap membantu mengantarkan barang-barang bawaan kekontrakan yang baru. Kebetulan sudah menemukan lokasi yang strategis, disekitaran situ cikumpay, dekat masjid, dekat kakek, dan hawa yang sejuk khas pedesaan.
Kami disambut baik disana, ada yang menjenguk, ada yang sekedar nanya-nanya keadaan istri. Dua hari terlewati di kontrakan baru belum ada kejanggalan-kejanggalan yang dialami oleh kami. Akan tetapi ada seorang wanita separuh tua yang selalu mengusik ketenangan hidup, mulai dari menyebar fitnah (saya suka sama wanita lain), menjelek-jelekkan keluarga saya di depan orang lain, mengatakan keluarga yang super pelit, dan semua kedengkian telah dilampiaskan ke keluarga saya. Akan tetapi karena memelihara kesabaran yang baik, sehingga tidak terpancing emosi untuk membalas semua akhlak buruknya.
Hingga akhirnya sudah hampir satu bulan menempati kontrakan yang selalu kosong itu dan enggan orang lain untuk menempati karena jika mengetahui asal muasal nya akan berpikir berkali-kali. Setiap malam sering mendengar suara-suara aneh dari arah kamar mandi, istri pernah melihat sosok berambut panjang berdiri depan pintu kamar mandi dengan muka yang hancur, mata bulat satu besar, dan kain kafan yang sudah lusuh, tapi sebagai orang yang mempunyai keteguhan iman hanya percaya itu Jin jahat yang sengaja mengganggu ketenangan seseorang dalam beristirahat. Mungkin kehabisan akal puncaknya terjadi pada saat anak saya sedang sakit, dia teriak-teriak nangis karena takut melihat ibunya sendiri, saya lihat tidak apa-apa, tetapi tetap saja teriak hingga akhirnya saya menyuruh istri menyalakan lampu, belum cukup sampai disitu, anak saya masih nangis teriak-teriak ketakutan, saya menyuruh istri berwudhu. Dari situ mulai reda, tetapi belum mau tidur lagi karena masih kelihatan ketakutan.... iiihhh....
Besoknya kami memutuskan untuk pindah ketempat yang baru, mendengar kejadian semalam, tetangga baru cerita kalau dikamar itu bekas kuburan lama yang belum dipindahin. Dan memang sering mengganggu penghuninya, dan belum pernah ada yang sampe bertahan lama.
Iuuuuhhhh... Sereeemmm....


Sepenggal kisah nyata, yang sengaja ditulis agar terhindar dari fitnah Jin jahat, yang sengaja mengganggu orang-orang penakut. Yakinlah itu hanya makhluk Alloh yang sama-sama lemah tanpa kekuatan. Bisanya hanya menakut-nakuti, dan tidak akan menyakiti.

0 comments:

Posting Komentar