:::: MENU ::::

Informasi Bisnis dan Umum

HARI PANGAN SEDUNIA : “Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku”
Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia
www.pergizi.org/haripangan

Hari Pangan seDunia di Indonesia diperingati setiap tanggal 19 Agustus setiap tahunnya yang di bentuk pada tahun 1973 di Bogor oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN). Sebagai pelopor pangan dan dan gizi di Indonesia PERGIZI PANGAN Indonesia bertujuan untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kerjasama yang sinergi dan harmonis dalam berbagai kegiatan pengembangan dan penerapan IPTEKS gizi dan pangan serta turut membantu usaha pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengatasi masalah pangan dan perbaikan gizi masyarakat.
Sampai saat ini masalah pangan dan gizi di Indonesia masih terbilang kurang dari baik, dikarenakan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi yang baik. Masalah gizi juga sering terjadi karena tingginya harga pangan di pasaran bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga tidak mampu untuk membeli kebutuhan pokok (beras, sayur mayur, dan buah) dan mengkonsumsi apa saja yang bisa di makan untuk mengganjal perutnya.
Produksi Pangan
Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas, dan atau mengubah bentuk pangan.  Kekurangan gizi akibat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tidak akan terjadi jika persediaan pangan yang banyak dan secara otomatis akan mempengaruhi harga jual yang murah dan dapat dijangkau oleh  masyarakat Indonesia. Sebagai langkah nyata pemerintah melalui kemendesa baru-baru ini meluncurkan program dana desa yang salah satu tujuannya untuk memperbaiki saluran irigasi di desa-desa guna meningkatkan produksi pangan dan mencegah adanya penumpukan penduduk di perkotaan yang biasa berimbas pada terbengkalainya lahan pertanian di desa-desa.
Pangan dan Gizi
Pangan dan gizi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena gizi merupakan segala bentuk elemen hasil proses makanan yang berasal dari pangan itu sendiri. Terpenuhinya gizi yang baik dan seimbang sangat bergantung pada pangan yang ada. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk memenuhinya dengan mengesampingkan kebutuhan-kebutuhan yang kurang bermanfaat, dan dialihkan ke pemenuhan gizi pada anak-anak dan keluarga kita.
Petani Pejuang Pangan dan Gizi bangsaku
Semua kebutuhan gizi masyarakat Indonesia yang bersumber dari tumbuhan tidak terlepas dari peran penting para pejuang di tengah teriknya matahari dan derasnya air hujan, yaitu petani.
1.    Petani menggarap lahan sawah maupun perkebunan dengan jerih payah, berangkat di pagi hari dan pulang sore hari merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.
2.    Petani yang menanam padi, palawija, sayur mayur, dan buah-buahan.
3.    Petani dengan sabar menyiram, mengairi, merawat dengan sabar, tekun, rajin, dan responsif jika ada hama yang mengganggu tanamannya.
4.    Petani yang menancapkan benih-benih sumber makanan ke dalam tanah.
5.    Petani yang menjadi penyumbang terbesar kebutuhan pangan dan gizi masyarakat Indonesia.
Maka pantaslah jika petani disematkan pejuang pangan dan gizi bangsaku. Karena jasanya telah memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan mencukupi gizi bangsa. Dan menjadi tulang punggung keluarga Indonesia yang berjuang mati-matian menghadiahkan hasil panennya kepada keluarganya.
Jika tiada lagi petani yang mau menggarap lahannya karena ingin mengejar kekayaan yang instan melalui migrasi ke kota-kota besar, siapakah yang akan menjadi penggantinya?

0 comments:

Posting Komentar