Purwakarta – Gerakan Fajar Nusantara
(GAFATAR) kini ramai dibicarakan. Organisasi yang disinyalir memberikan doktrin
pengabdian berlebihan pada organisasi ini mulai membuat resah masyarakat
Purwakarta karena membuat para anggotanya berani meninggalkan sanak saudara
bahkan sampai menyumbangkan harta benda secara berlebihan. Untuk mengantisipasi
gerakan ini, jajaran MUSPIDA bersama tokoh masyarakat Kabupaten Purwakarta
menggelar pertemuan hari ini, Kamis (14/1) di Bale Paseban Pendopo Purwakarta
Dalam pertemuan tersebut turut hadir
Ketua MUI Purwakarta, Abun Bunyamin, dirinya berujar bahwa MUI pusat masih
melakukan kajian terkait organisasi GAFATAR. Apabila jelas ditemukan
keterkaitan faham GAFATAR dengan Ahmad Mushadeq maka jelas organisasi ini
dinyatakan sesat. ”masih dikaji, dibahas secara mendalam, kita tunggu saja dulu
arahan dari MUI Pusat”. Ujar Abun
Abun pun menjelaskan bahwa pertemuan
seperti ini harus terus dilakukan secara intensif sebagai sarana komunikasi
antara pemerintah dengan masyarakat. “silaturahmi seperti ini harus intensif,
untuk pelurusan faham yang mungkin keliru dan terlanjur berkembang ditengah
masyarakat”. Kata Abun
Menurut informasi yang berkembang di
media sosial, disinyalir GAFATAR telah ada di Purwakarta sejak beberapa tahun
yang lalu, menanggapi informasi ini, Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu
Andiko mengatakan bahwa di Desa Karyamekar Kecamatan Cibatu memang ada pasangan
suami istri yang disinyalir menjadi anggota GAFATAR akan tetapi setelah melalui
penyelidikan lebih lanjut pasangan suami istri tersebut merupakan pendatang
dari luar Purwakarta. “kami langsung cek segera setelah ada informasi itu,
memang selama mengontrak rumah keduanya jarang melakukan interkasi dengan
masyarakat sekitar, terkesan eksklusif”. Kata Truno
Sementara itu Bupati Purwakarta Dedi
Mulyadi mengatakan pihaknya sengaja menginisiasi pertemuan ini sebagai bagian
antisipasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten terhadap gerakan-gerakan
yang memiliki potensi menimbulkan keresahan ditengah masyarakat, ia mengaku
sudah menginstruksikan seluruh jajaran aparat desa untuk melakukan pengecekan
seluruh warganya baik yang tinggal maupun yang berada diluar negeri. “ya ini
ikhtiar antisipasi saja, agar masyarakat Purwakarta tidak terganggu hal-hal
yang merusak ketenangan mereka sehari-hari, ketenangan juga kan kebutuhan
hidup”. Kata Dedi
Dedi pun menambahkan bahwa pertemuan
ini harus dijadikan orientasi untuk membangun ketertiban masyarakat Purwakarta,
pihaknya mengaku tidak mampu bekerja sendiri karena untuk menciptakan suasana
tertib membutuhkan kerjasama semua pihak. “Intinya fokus kami adalah
ketertiban, semua lini, semua sektor harus ikut berpartisipasi”. Pungkas Dedi
Himbauan Bapak Bupati Dedi Mulyadi
di akun twitternya :
Saya
juga sudah instruksikan kepada seluruh aparat desa agar melakukan pengecekan
warga di wilayahnya, kepala keluarga agar cek anggotanya
Jika ada anggota keluarga yg hilang mohon segera laporkan
via twitter, atau facebook atau sms center 08121297775 agar segera kami cek.
Kami imbau agar warga Purwakarta tetap tenang segera
laporkan giat yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
0 comments:
Posting Komentar