Bosan bekerja untuk orang lain?
Ingin keluar lalu membangun dan menjalankan bisnis Anda sendiri, tapi tidak
yakin untuk memulai? Maka gunakan kemampuan Anda, pengetahuan soal industri
yang akan digeluti, serta koneksi yang Anda miliki untuk membangun bisnis yang
sukses, saran Joanne Cleaver, penulis buku The Career Lattice.
“Kami pikir untuk menjadi seorang
pengusaha, Anda perlu mengambil satu lompatan yaitu tinggalkan pekerjaan Anda
sebagai karyawan dan menjadi seorang pengusaha,” ungkap dia, seperti dikutip
dari situs suara pengusaha, kemarin.
Ada empat cara untuk beralih dari
karyawan menjadi pengusaha :
Pertama putuskan antara menggunakan industri yang
Anda geluti atau keterampilan profesional Anda. Sebutlah Anda seorang
akuntan di perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Mungkin Anda ingin
mendirikan bisnis dengan memanfaatkan kemampuan Anda di bidang akuntasi dengan
membangun perusahaan yang bergereak di bidang akuntansi. Atau mungkin anda
ingin menerapkan kemampuan akuntasi Anda di bidang kesehatan karena Anda akrab
dengan industri tersebut.
Misalnya, Anda tahu bahwa pengadaan
sistem penagihan secara elektronik memiliki peluang yang cukup bagus di
industri kesehatan.
Jadi mungkin Anda bisa membuka
sebuah konsultan yang membantu perusahaan kesehatan soal sistem tersebut.
Kedua temukan tren baru di industri yang Anda
rencanakan. Seperti sistem penagihan secara elektonik di bidang kesehatan,
setiap industri memiliki tantangan masing-masing dan ini terus berubah.
Mengidentifikasi tren tersebut dapat memberitahu Anda, di mana dapat menemukan
peluang yang bisa membawa kesuksesan dalam berbisnis.
Tapi bagaimana jika pekerjaan Anda
saat ini tidak dapat memberikan informasi soal masalah dari seluruh industri ke
depan? “Datanglah ke acara konferensi atau seminar lalu dengarlah apa yang
asosiasi bicarakan,” kata Cleaver.
Jika Anda tidak dapat pergi ke
seminar, Anda bisa masih membaca publikasi dan blog milik asosiasi. Cari tahu
siapa yang paling berpengaruh pada industri dan profesi yang Anda geluti, lalu
ikuti saran mereka.
“Kalau Anda telah mengidentifikasi
isu-isu kunci yang membentuk masa depan industri atau profesi Anda. Atur
beberapa news alerts sehingga Anda mulai mendapatkan arus informasi yang Anda
butuhkan,” jelasnya.
Cara lain untuk mengidentifikasi
tren adalah menempatkan perusahaan Anda di bawah kaca pembesar. “Bayangkan Anda
memiliki hubungan dengan klien Anda, mirip dengan relasi perusahaan XYZ dengan
bos Anda, bedahlah hubungan itu.”
Lihatlah lebih dekat faktor apa yang
bisa mendukung kesuksesan perusahaan Anda dengan klien Anda, dan Anda bisa
mulai mengerti bagaimana perusahaan Anda dapat memenuhi kebutuhan industri.
Ketiga cari tahu kebutuhan konsumen. Setelah
Anda memahami tren industri, Anda bisa mendapatkan ide yang lebih baik soal apa
yang paling dibutuhkan klien Anda. Apa yang mereka butuhkan sekarang? Apa yang
akan mereka butuhkan dalam enam hingga12 bulan mendatang? Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda menemukan apa yang layak
ditawarkan ke konsumen Anda.
Sebuah pertanyaan yang sama-sama
penting adalah Apa yang Anda ingin? Jika jawabannya adalah Anda hanya sedang
bosan bekerja dan ingin keluar, jawaban itu tidak buruk, tapi tidak cukup. Anda
harus lebih menggali lagi Anda ingin lakukan, dan terjemahkan bagaimana cara
Anda untuk mencapai ambisi Anda tersebut.
Sekali Anda menjawab pertanyaan ini,
mulailah mencari tempat yang strategis dan dekat dengan konsumen Anda. Setiap
persimpangan jalan merupakan posisi strategis untuk memulai bisnis yang sukses.
Terakhir gunakan jaringan yang Anda miliki.
Sekarang Anda sudah tahu produk atau jasa apa yang Anda ingin menawarkan, kini
saatnya untuk menggunakan koneksi yang Anda miliki untuk belajar lebih dalam
mengenai industri Anda atau menjadikannya sebagai klien baru Anda.
“Melangkahlah dan eksplorasi percakapan dengan mereka untuk mendapatkan
masukan,” jelas Cleaver.
Jika Anda tidak memiliki kontak langsung
dengan mereka, Anda mungkin bisa berhubungan melalui LinkedIn mereka. Mulailah
percakapan. “Saya mencoba untuk memahami industri ini lebih baik, apakah Anda
memiliki 15 menit untuk minum kopi?’”
Saat bertemu, mintalah saran dari
klien Anda mengenai bagaimana membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Bukalah mata Anda untuk setiap kesempatan yang ada di depan Anda.
Jika Anda memiliki hubungan yang
baik dengan perusahaan tempat Anda bekerja, Anda mungkin dapat menggunakan
hubungan itu untuk mendapatkan klien pertama Anda. “Keberhasilan Anda pada
klien pertama Anda dapat membawa ke klien yang potensial lainnya,” ujar Cleaver.
0 comments:
Posting Komentar