Sumber : Suara Islam |
Bekerja bukan saja untuk mencari nafkah
bagi kelangsungan hidup Anda dan keluarga. Bekerja juga artinya mendapatkan
keluarga baru yang sebelumnya tidak Anda kenal namun akan selalu Anda temui
selama bekerja di tempat tersebut.
Dalam proses kerja sama di kantor, tidak
jarang Anda menemukan beberapa kendala. Dari mulai masalah kerja, masalah
pribadi, dan masalah yang timbul akibat gesekan rekan sekerja. Hal yang
terakhir ini harus Anda sikapi dengan serius karena akan mempengaruhi karier Anda
ke depannya.
Anda harus bisa mencermati seperti apa
tipe rekan kerja Anda. Yang mana yang harus diwaspadai dan mana yang bisa
dijadikan rekan tempat berbagi. Jangan sampai kebaikan Anda dijadikan alat
untuk kemajuan karier rekan kerja, sementara Anda yang bekerja keras tidak
mendapatkan apa-apa.
Berikut beberapa tipe rekan kerja
yang harus diwaspadai karena akan menganggu peningkatan karier Anda di
tempat kerja :
1. Si Sok Senior
Yang seringkali menciptakan ketimpangan
di kantor adalah mereka yang sudah lebih dulu menjadi karyawan tetap, alias
para “senior”. Mereka kadang bertindak semaunya dan kerap melebihi atasan dalam
hal perintah sana sini.
Bila Anda adalah karyawan baru, apalagi
masih dalam status kontrak, tak heran jika sering kali menjadi sasaran.
Tentunya Anda terganggu dengan sikap mereka yang menonjolkan senioritas, dan
ini akan mengganggu kinerja Anda sebagai karyawan baru.
Untuk mengatasinya, sebaiknya Anda
perhatikan kondisi dan sistem yang diterapkan kantor terlebih dahulu. Bila
sistem senioritas itu sudah lama berjalan, baiknya Anda ikuti saja kondisi
tersebut dengan sabar sampai Anda diangkat menjadi karyawan tetap.
Tetapi kalau ternyata kantor Anda
menerapkan sistem demokratis dan tak pandang senioritas, Anda bisa melaporkan
mereka pada atasan.
2. Pendompleng
Rekan kerja seperti ini akan menunjukkan dari pembicaraannya bahwa dia sudah banyak bekerja, padahal kenyataannya dia malah “mendompleng” pekerjaan yang Anda lakukan.
Rekan kerja seperti ini akan menunjukkan dari pembicaraannya bahwa dia sudah banyak bekerja, padahal kenyataannya dia malah “mendompleng” pekerjaan yang Anda lakukan.
Sebaiknya tunjukan sikap yang tegas pada
tipe rekan kerja seperti ini, termasuk menegurnya saat dia tidak bekerja dan
hanya mengakui pekerjaan yang sudah Anda lakukan sebagai pekerjaanya.
Masih belum kapok juga? Lapor pada bos!
3. Tak Beretika
Pasti Anda sangat terganggu saat sedang
bekerja sementara rekan di sebelah Anda memukul meja sambil berteriak
mendengarkan musik. Atau saat Anda sedang dikejar deadline, dia malah mengajak
ngobrol dan mengosipi si Bos.
Mengakomodir rekan kerja yang tidak
punya etika juga akan menganggu peningkatan karir Anda. Pekerjaan Anda akan
terbengkalai dan Anda akan dimarahi bos.
Lebih baik Anda menegur rekan Anda itu
baik-baik, atau pura-pura sibuk menelpon saat dia mendekati meja Anda.
4. Lari Dari Tanggung
Jawab
Rekan kerja seperti ini adalah bencana
bila ditempatkan dalam satu tim dengan Anda. Dia akan melemparkan tanggung
jawab kepada orang lain bila tak dapat menyelesaikan pekerjaan. Saat dimarahi
bos, dengan berbagai alasan kemungkinan dia akan menyalahkan Anda dan anggota
tim lainnya.
Cara yang bisa dilakukan adalah bekerja
sama dengan anggota tim lainnya untuk saling mengawasi tugas, dan selalu update
lewat email. Itu untuk menghindari rekan yang lari dari tanggung jawab
menyalahkan Anda atau rekan lainnya.
Bagaimana bila Anda harus bekerja
dengannya berdua saja? Pastikan pembagian kerja antara Anda dan rekan Anda itu
jelas, sehingga Anda tidak akan jadi kambing hitam.
Bila cara ini gagal, lebih baik Anda
terus terang pada bos tentang kondisi yang sebenarnya terjadi. Atasan Anda
pasti bisa mengerti.
5. Kerabat Atasan
Ada kalanya perusahaan yang Anda tempat
Anda bekerja adalah milik keluarga, di mana kerabat dan keluarga atasan akan
bekerja dengan Anda. Hampir sama dengan tipe rekan kerja yang sok senior,
kerabat atasan biasanya sering sewenang-wenang pada karyawan lain. Posisi
mereka juga lebih kuat karena bisa langsung melapor pada atasan Anda.
Supaya karier Anda tidak mandeg, hanya
dua hal yang bisa dilakukan. Yang pertama mencoba menjalin hubungan baik dengan
mereka dan melakukan pendekatan. Bila Anda bisa membawa diri, mereka akan
mendukung karier Anda ke tempat yang lebih baik lagi, karena dianggap bisa
dipercaya dan cocok dengan mereka.
Tidak bisa bermanis-manis dengan mereka?
Satu-satunya jalan dengan keluar dari kantor tersebut dan mencari kantor yang
lebih professional dalam hal urusan kepegawaian.
Menghadapi rekan kantor dengan lima tipe
di atas memang terkesan ribet. Namun bagaimana Anda bisa membawa diri saat
menghadapi rekan kerja seperti akan menentukan bagaimana nasib karier Anda di
masa depan.
Sumber
: Qerja
0 comments:
Posting Komentar