:::: MENU ::::

Informasi Bisnis dan Umum

Sungguh sadis dan aneh kelakuan lima pendeta dan kaum kristen di Jayawijaya Papua wilayah Wamena. Beredar tanda tangan resmi 5 pendeta intoleran yang melarang adanya masjid, jubah dan jilbab kaum muslimin dan muslimat di tempat umum. Sadis…!!!
Surat resmi bertanggal 25 Februari 2016 tersebut ditanda tangani 5 pendeta intoleran selaku pengurus Persekutuan Gereja Gereja Jayawijaya (PGGJ), yaitu;
1.   Pdt. Abraham Ungirwalu,STh
2.   Pdt. Timotius Alex
3.   Pdt. Alberth Yappo
4.   Pdt. Matius Gombo
5.   Pdt. Zakariyas Kogoya
Dan inilah 9 pernyataan sikap intoleran Persekutuan Gereja Gereja Jayawijaya terkait pembangunan masjid Baiturahman yang telah ditandatangani oleh 5 pendeta tersebut sebagai pengurus PGGJ di Wamena ;
1. Seluruh dominasi gereja di kabupaten Jayawijaya meminta pemda jayawijaya mencabut/ membatalkan ijin membangun masjid Baiturahman wamena.
2. Panitia pembangunan masjid harus menghentikan pembangunan.
3. Menutup mushola/ masjid yang tidak memiliki ijin bangunan.
4. Dilarang pembangunan masjid baru di Kabupaten Jayawijaya.
5. Dilarang menggunakan toa/ pengeras suara saat sholat, karena sangat mengganggu ketenangan masyarakat.
6. Dilarang menggunakan busana ibadah, jubah dan jilbab di tempat umum.
7. Hentikan upaya menyekolahkan anak- anak Kristen Papua di Pesantren.
8. Hentikan mendatangkan guru guru kontrak non kristen.
9. Demi keharmonisan kenyamanan, dan keamanan agar dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Sebagaimana dilansir Islamedia, Penolakan dan larangan ini disampaikan pada rapat koordinasi antar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya Pemda dan Persekutuan Gereja-Gereja Jayawijaya di gedung Ukumiarek Asso, kamis(25/2/2016).
Sangat sadis dan intoleran, Lalu dimana para pembela HAM dan Kacung Liberal? Wallahul Musta’an


Status pengajar pondok pesantren diharapkan bisa sama dengan guru madrasah, demikian salah satu topik yang mengemuka saat Tim Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja (Panja) Tata Kelola dan Anggaran Pendidikan Islam (Pendis) Komisi VIII DPR RI mengunjungi Pondok Pesantren Putri Al Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan, Jum'at (26/2/2016).
Tim Kunspek Panja Tata Kelola dan Anggaran Pendis Komisi VIII DPR yang dipimpin Abdul Malik Haramain didampingi Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel Muhammad Tambrin, menyempatkan diri mendengar dan menghimpun masukan dari para pengajar pondok pesantren (Ponpes) Al Falah Banjarbaru Kalsel guna mendapatkan informasi utuh mengenai Tata Kelola dan Anggaran Pendidikan Islam.
"Kami mengapresiasi setiap masukan dari para pengajar dan pengelola pondok pesantren guna memperoleh gambaran yang tepat demi terciptanya tata kelola anggaran pendidikan islam yang lebih baik dan merata," ungkap Haramain.
Menanggapi harapan para pengajar pondok agar statusnya sama dengan guru madrasah, Politisi muda asal PKB ini mengakui masih membutuhkan proses yang cukup panjang karena menyangkut kurikulum Ponpes dan sertifikasi guru. Bagi pengajar pondok pesantren yang juga mengajar di madrasah serta ikut proses sertifikasi guru maka peluangnya menjadi PNS lebih terbuka.
“Solusi jangka pendeknya mereka harus mengajar di madrasah dengan kurikulum sesuai yang diterapkan pemerintah serta mengikuti proses sertifikasi guru madrasah, jika hanya mengajar di pondok saja memang sulit tapi ini menjadi bahan masukan untuk kita cari jalan keluarnya bersama Kemenag,” jelas Haramain.
Politisi Daerah Pemilihan Jawa Timur II ini juga mengakui memilih mengunjungi Provinsi Kalimantan Selatan karena di wilayah ini terdapat ratusan pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai ribuan, sehingga perlu diketahui bagaimana tata kelola anggaran pendidikannya selama ini, serta sejauh mana bantuan pemerintah pusat menjangkau pesantren-pesantren di luar jawa.
"Secara demografi Provinsi Kalsel mayoritas muslim dengan jumlah pondok pesantren cukup banyak mirip Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga kami merasa perlu mengetahui bantuan apa saja yang sudah diterima dan apa pula yang perlu ditingkatkan agar tidak kalah dengan pontren di Jawa," ujar Haramain.
Sebagaimana diketahui, jumlah santri putra Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru mencapai 1500, sementara santri putri 1600 dengan jumlah pengajar hanya 140 ustadz/ah dengan status swasta (bukan PNS). Beberapa orang guru madrasah sudah tersertifikasi, sementara guru pondok belum ada yang tersertifikasi.
Ikut dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI Panja Tata Kelola dan Anggaran Pendidikan Islam Abdul Malik Haramain (Ketua Tim/Wakil Ketua Komisi VIII), Ledia Hanifa Amaliah (Wakil Ketua Komisi VIII), Endang Maria Astuti, Zulfadli, Ruskati Ali Baal, Kuswiyanto dan Abdul Fikri Faqih.


Indonesia lahir dari imajinasi. Rumah besar dengan penghuni yang beragam bukan seragam. Indonesianis Ben Anderson pun menyebut Indonesia sebagai "imagined community". Imajinasi ambisius yang mencoba menyatukan kebhinekaan 17 ribu pulau dan 700-an bahasa ini. Keragaman dan kekayaan tanah air ini luar biasa. Bangsa Portugis, Inggris dan Belanda pun dahulu berebut kekayaan ibu pertiwi ini. Kekayaan alam yang bisa membuat Belanda mau tukar guling Maluku dari Inggris dan menukarnya dengan pulau New Amsterdam yang berubah nama menjadi Manhattan New York City hari ini.
Manusia modern Indonesia hari ini dominasinya adalah turunan migran Micronesia asal Tiongkok yang dalam perjalanan sejarahnya bercampur dengan genetika India atau Arab. Bukan aseli turunan dari Homo Erectus Sangiran atau The Hobbit alias Homo Floresiensis. Migrasi bangsa Micronesia ribuan tahun lalu mendatangi Taiwan, Filipina, Indonesia sampai sejauh kepulauan Pasifik dan Hawaii. Makanya sawo matang kita mirip dengan sawo matang orang Hawaii. Jika mau melihat leluhur bangsa Indonesia, datangi kaum aborigin Taiwan yang genetikanya mirip dengan sawo matang manusia modern Indonesia hari ini. Sehingga mengadu domba etnisitas manusia Indonesia hari ini dengan istilah pribumi bukan pribumi adalah kebodohan.
Sejarah mencatat pusat Nusantara saat Sriwijaya adalah disekitar Sungai Musi. Nusantara saat Majapahit sebagai penguasa berpusat di Mojokerto. Dan Nusantara atau Indonesia hari ini berpusat Jakarta. Jakarta adalah pusat pemerintahan/politik dan juga pusat ekonomi Indonesia. Berbeda dengan Amerika dimana pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat ekonominya di New York atau Los Angeles. Atau Tiongkok dengan Beijing sebagai pusat politik dan Shanghai sebagai pusat ekonomi. Bercampurnya segala pusat ini itu di Jakarta membuat manusia-manusia Indonesia berlomba mengadu nasib ekonomi atau nasib politiknya ke Jakarta. Jakarta adalah mitos. Jakarta sekaligus juga adalah bom waktu.
***
Sedemikian besarnya magnet Jakarta sebagai kepusatan atas banyak hal, tidaklah heran jika menjadi Gubernur Jakarta menjadi incaran utama panggung politik. Pak Jokowi mundur dari Solo untuk menjadi Gubernur Jakarta tahun 2012 yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia di tahun 2014. Pak Ahok mundur dari anggota DPR untuk berpasangan dengan Pak Jokowi. Pak Alex Nurdin mundur sebagai Gubernur Sumsel, dan balik lagi ketika kalah. Tahun depan pak Ahok pun bersiap untuk pemilihan berikutnya. Dan karena satu dan lain hal, tawaran dan kesempatan itu pun datang kepada saya.
Saya tidak melakukan upaya apapun yang bersifat mempromosikan diri ke warga Jakarta. Sehingga ketika hasil survey menyatakan popularitas dan elektabilitas tiba-tiba-tiba naik, saya duga karena apa yang saya lakukan di Bandung dengan mudah dikonsumsi warga Jakarta via media sosial. Jangan lupa Jakarta adalah kota Twitter paling cerewet se dunia.
Kenapa tidak segera menyatakan maju atau tidak? Sebagai manusia timur, saya dilatih ibu saya untuk menghormati silaturahmi. “Jangan menolak undangan silaturahmi dan perbanyak takziah pada yang baru meninggal,” itu pesan rutin Ibu saya. Saya paham maksudnya, dengan silaturahmi persaudaraan berlipat. Dengan takziah, rasa syukur dan semangat hidup bertambah.
Itulah kenapa selama 3 bulan terakhir saya tidak langsung menyatakan iya atau tidak terhadap tawaran menjadi calon Gubernur DKI. Saya menghormati masukan dan aspirasi dengan menghadiri undangan silaturahmi dari beragam kelompok warga dan tokoh Jakarta. Saya mendatangi informal undangan dari 4 parpol. Dalam kurun waktu tersebut, saya mendengarkan dengan seksama masukan langsung dari Bapak Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, termasuk berdiskusi hangat dengan Pak Prabowo Subianto. Saya memperhatikan masukan warga via media sosial juga. Dan sampai hari Minggu 28 Februari 2015 pun saya masih menerima silaturahmi tokoh-tokoh nasional di Jakarta. Semua saya dengarkan dengan baik.
***
Memenangkan pemilihan Gubernur Jakarta 2017 bukan hal yang mustahil. Saya dulu memulai pemilihan di Bandung dengan 6% sebagai ’nobody’, sementara incumbent sudah 30%. Dan akhirnya menang 45% dengan determinasi dan strategi kreatif ini itu. Dari survey terakhir di Jakarta yang masuk ke saya, popularitas sudah 60% dan elektabilitas 20%. Dan ini pun, dengan saya tidak melakukan apa-apa. Belum bergerak.
Gak takut kalah? Menang kalah dalam hidup adalah biasa. Cinta saya pernah ditolak 2 kali. Kalah dalam sepakbola sering. Masuk arsitektur gara-gara tidak berhasil masuk Teknik Kimia ITB dan saya pernah dilecehkan berkali-kali saat di Amerika karena minoritas dan faktor ras. Saya sudah melewati semua itu. Makanya mau dimaki atau dibuli di twitter atau medsos oleh banyak pihak termasuk para buzzer lawan politik itu mah biasa saja. Politik itu bising. Insya Allah saya sudah kebal.
Masalah batin saya hanya satu. Saya belum selesai menunaikan tugas sebagai Walikota Bandung. Andai pilkada di Indonesia ini bisa serempak awal dan akhirnya, tentu tidak akan ada dilema seperti ini. Jika pilkada bisa serempak semua, tidak akan ada stigma pemimpin kutu loncat bagi mereka yang ingin mengabdi ke jenjang lebih tinggi. Dan jika mengikuti hawa nafsu dan hitungan matematika pilkada, pastilah saya tidak banyak berpikir panjang. Namun hidup tidaklah harus selalu begitu. Saya ingin bahagia tanpa mencederai. Saya ingin menang tanpa melukai.
***
Bandung hari ini sudah membaik, namun belum sehat betul. Lebay jika dibilang Bandung sudah berhasil. Bohong pula jika ada yang mengatakan Bandung tidak ada kemajuan. Dalam kurun 2 tahun ini, reformasi birokrasi Bandung sudah membaik. Kinerja birokrasi dari urutan ratusan tahun 2013 sekarang urutan 1 nasional dengan nilai A. Pelayanan publik dari rapor merah sekarang urutan 4 nasional. Transparansi pemerintah sudah urutan 3 dari asalnya urutan 17 di Jawa Barat. Itu progres.
Ijin usaha UKM dihilangkan sama sekali. 7000 warga miskin sudah diberi kredit usaha tanpa bunga dan tanpa agunan. Setiap RW diberi anggaran 100 juta sebagai konsep pemerataan pembangunan. Pengangguran terbuka turun dari 10,9% ke 8 %. Itu semua adalah kemajuan. Jadi Bandung membaik bukan hanya urusan taman, seperti yang sebagian tukang nyinyir kira.
Secara tata kota, perbaikan trotoar dan taman kota bergerak dengan cepat. Interaksi sosial berkorelasi dengan kebahagian. Karenanya Indeks kebahagiaan naik ke 70,6 di akhir 2015. Artinya warga Bandung bahagia. Problem sampah dan jalan rusak sudah hilang dari 5 besar masalah Bandung versi survey warga. Adipura hadir lagi setelah 17 tahun absen. Namun secara jujur, Kota Bandung masih punya hutang masalah yaitu urusan pengurangan banjir dan kemacetan. Dua problem ini menjadi prioritas di sisa jabatan saya.
Dan yang terberat, warga Bandung mayoritas tidak mengijinkan saya pergi sebelum menyelesaikan tugas. Di dalam kata ‘warga Bandung’ terkandung di dalamnya suara relawan yang dulu berjibaku memenangkan saya, suara keluarga saya dan suara mentor hidup saya yaitu ibu kandung saya, yang tidak merestui kemanapun sebelum niat selesaikan periode pertama kewalikotaan Bandung ini tunai. Semoga warga Bandung juga memahami, bantu saya dengan aktif menaati aturan dan berpatisipasi aktif dalam program-program pemkot, agar Bandung Juara berkat usaha bersama.
***
Indonesia tidak hanya Jakarta. Mitos pusat segalanya itu harus dibongkar. Saya yakin Indonesia bisa maju jika di daerah juga dipimpin orang-orang terpercaya dan progresif secara merata. Indonesia bisa hebat dengan kepemimpinan orang-orang hebat seperti Ibu Risma di Surabaya atau Prof. Nurdin Abdullah di Bantaeng.
Saya mungkin bisa ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Saya masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di di Bandung, ibukota solidaritas Asia Afrika dan kota desain Unesco ini. Insya Allah banyak hal di Bandung akan menginspirasi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan jernih hati untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017.
Mohon maaf lahir batin jika keputusan ini mengecewakan semua pihak yang sudah bersemangat menyampaikan aspirasi agar saya maju ke Jakarta di tahun 2017. Insya Allah semua indah pada waktunya.
Dan walau gak nyambung, seperti biasa, bagi para jomblo, bersegeralah menikah agar panjang umur.
Hatur nuhun.



Kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah diberlakukan sejak tanggal 31 Desember 2015. Hal ini menuntut masyarakat, dunia usaha atau industri di tanah air untuk menyiapkan kualitas diri, sehingga bisa bersaing dengan masyarakat negara-negara Asean lainnya.
Menjadi provinsi dengan penduduk terpadat dan sektor industri terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki banyak peluang dan bisa menjadi pangsa pasar yang besar di era MEA. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun tak tinggal diam dan telah menyiapkan beberapa jurus jitunya terkait peluang ekonomi dan bisnis yang bisa didapatkan dengan diberlakukannya MEA tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan bahwa Jawa Barat telah siap untuk menghadapi pasar tunggal MEA. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah dan antisipasi, baik dari sisi SDM maupun kualitas barang dan jasa, termasuk perizinan usaha di daerahnya.
“Sertifikasi pekerja, peningkatan kualitas UKM terus kita lakukan, serta kemudahan-kemudahan urusan (izin usaha) juga kita lakukan. Jadi kemudian kalau kita lihat ke depan usaha-usaha semakin kita permudah termasuk di pusat juga kan, perizinan yang asalnya setahun jadi 3 jam. Jawa Barat pun seperti itu, kita mudahkan semua perizinan,” ungkap Aher usai berpartisipasi dalam Fun Walk yang digelar oleh Ikana Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jabar dan Bank BJB di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur Kota Bandung pada Sabtu pagi (27/2/16).
Selain itu, pada acara jalan santai yang mengambil tema “Menumbuhkan Semangat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi Asean” dengan slogan “Go Mea!!! Siapa Takut?” ini, Aher pun menungkapkan bahwa selain peningkatan kemampuan SDM serta kualitas produksi barang dan jasa, dunia perbankan pun harus mendukung gairah industri UKM agar partisipasinya dalam dunia ekonomi dan bisnis tanah air terus meningkat.
“Mudahkan semua perizinan, mudahkan semua dunia usaha. Perbankan pun harus siap apabila untuk suku bunga untuk UKM kan sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Jadi kita tinggal terus membimbing masyarakat kita supaya profesionalismenya, kualitas barang yang diproduksinya meningkat, juga pelayanan, tata karma, dan sopan santunnya dalam melayani tamu-tamu dari berbagai negara kita siapkan, semua sedang berjalan dan akan terus berjalan menghadapi MEA ini. Alhasil saya harus mengatakan bahwa kita Insha Allah siap menghadapi MEA,” papar Aher.
Aher menambahkan, pihak Pemprov Jawa Barat pun terus bersinergi dengan pemerintah pusat mengenai izin usaha. Namun, menurut Aher ada beberapa izin usaha yang memerlukan lokasi seperti usaha pertambangan masih memerlukan proses, karena hal tersebut berkaitan dengan tata ruang dan lingkungan.
“Kalau model-model (usaha) yang terkait dengan tata ruang memang masih agak lambat. Karena harus melihat tata ruangnya, lapangannya seperti apa. Tapi kalau tanpa tata ruang, tanpa ruangan bumi yang dipakai untuk dunia usaha kita atau skupnya kecil dan sudah ada di kawasan tertentu - ga akan sulit, ya. Terutama yang sudah di kawasan tadi. Yang belum di kawasan kita percepat, yang di kawasan kita percepat lagi karena kalau sudah di kawasan sudah ada sebuah kepastian, kepastian hukumnya sudah jelas untuk kawasan industri dan ekonomi,” tutur Aher.
Terkait dengan tenaga kerja, Aher tetap menuntut komitmen kepada para investor dari luar untuk menempatkan tenaga kerja lokal pada bidang usaha yang digelutinya dengan terus meningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing yang akan masuk ke Jawa Barat.
“Yang pasti setiap ada investor masuk kita akan berpesan bahwa sejumlah tenaga kerja kebanyakannya harus dari Jawa Barat atau berasal dari dalam negeri. Nanti kita akan buat regulasinya, tapi mudah-mudahan ada regulasi dari pusat. Paling tidak komitmen, ya. Nanti kalau regulasinya dipersulit untuk tenaga kerja asing - terus tenaga kerja kita dipersulit juga di luar, bahaya juga. Tapi yang jelas tidak ada saling mempersulit, yang ada adalah saling memproteksi dalam arti memproteksi masyarakat kita dengan semakin meningkatkan kualitasnya, produksinya, dan kesehatannya,” kata Aher.
Sementara itu, Ketua ISEI Jawa Barat Aldrin Herwany  mengatakan bahwa fun walk yang diikuti sekitar 4.000 orang yang berasal dari Jawa Barat dan luar Jabar ini bertujuan untuk mensosialisasikan MEA serta gerakan moral untuk menumbuhkan semangat dalam menghadapi MEA.
“Kami hanya melakukan gerakan moral. Menumbuhkan semangat dan memotivasi orang bahwa sekarang ini MEA sudah berjalan. Sebenarnya orang Indonesia ini siap bersaing apalagi kalau sudah last minute,” katanya
Selain acara jalan santai, pada acara ini pun digelar berbagai pameran produk-produk UKM serta konsultasi bisnis untuk para pelaku usaha termasuk UKM, seperti konsultasi mengenai strategi pemasaran produk-produknya.
Turut hadir pada acara ini Ketua ISEI Pusat yang juga Ketua OJK RI Muliaman D Hadad, istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan, Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan serta jajarannya, para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jawa Barat, serta para pejabat terkait lainnya.


Kapolsek Sukmajaya AKP Supriyadi melakukan pengecekan bangunan yang rubuh (Poskota)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) merawat gedung sekolah dengan baik, dan harus sigap jika ada permasalahan. Hal ini terkait dengan peristiwa robohnya atap ruang kelas SD Kalibaru 6, Kota Depok, Jawa Barat yang menimpa para siswa.

"Sejak 2001, Gedung-gedung sekolah telah dilimpahkan menjadi aset dan kewenangan Pemda. Oleh karena itu, setiap Pemda harus merawat gedung-gedung sekolah dengan baik. Dan bila ada masalah, seperti kerusakan, tentu harus sigap untuk mengatasi dan menyelesaikan. Jangan sampai anak-anak tidak bisa belajar, atau bahkan menjadi korban," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud) Asianto Sinambela, di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Sejak 15 tahun lalu (2001), saat diberlakukan otonomi daerah, gedung-gedung sekolah dilimpahkan dari Kemendikbud kepada Pemda. Bangunan sekolah adalah aset dan kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda). Konsekuensinya, anggaran pendidikan dari APBN juga ditransfer langsung ke daerah. Konsekuensi lainnya Pemda harus merawat dengan baik gedung-gedung sekolah yang berada di bawah kewenangannya. Begitu pula bila ada masalah, baik menyangkut siswa maupun masalah infrastruktur pendidikan.
Atap SD Kalibaru 6 kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat pagi (26/2/2016) roboh. Sejumlah anak kelas 1 terluka akibat tertimpa atap yang runtuh. Bangunan yang mengalami kerusakan adalah empat ruang: dua ruang kelas dan dua ruang guru. Aktifitas belajar mengajar sementara dihentikan.
Bangunan SD Kalibaru 6 direhabilitasi hanya bagian atapnya pada tahun 2010 dengan dana bantuan dari Pemerintah Pusat melalui mekanisme swakelola. Sementara, bangunannya tetap bangunan lama, dan saat itu tidak direnovasi.

Jakarta, 26 Februari 2016 
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Lemari es biasa digunakan orang untuk menyimpan makanan agar tetap awet. Tapi tak semua makanan atau bahan makanan tepat untuk disimpan di kulkas. Seperti ini di antaranya.

Tomat

Menyimpan tomat di lemari es dapat mngubah struktur kimianya dan mengurangi jumlah senyawa volatil dalam buah, yang akibatnya bisa mempengaruhi rasa, tekstur dan warna

Kentang

Kentang harus disimpan di suatu tempat yang sejuk dan kering, baik di tas karton atau tas berlubang agar tidak lembab. Tapi, tidak di lemari es. Mendinginkan kentang di kulkas bisa mengubah komponennya menjadi gula, mempengaruhinya, dan menyebabkan kentang menjadi berubah warna dan rasa ketika dimasak.

Bawang Bombai Dan Bawang Merah

Bawang membutuhkan tempat penyimpanan kering yang sejuk dengan banyak ventilasi udara, tidak di kulkas yang dingin. Menurut Asosiasi Bawang AS, bawang bisa ditaruh di lemari es hanya jika sudah dikupas. Namun perlu dijaga pengaturan kelembabannya agar tetap rendah dan tetap kering. Caranya, bawang kemasan diletakkan dulu di wadah tertutup.

Roti

Kulkas benar-benar buruk untuk roti, demikian dikutip dari seriouseats.com. Menempatkan roti di lemari es malah mempercepat basi atau jamuran. Pada dasarnya, suhu dingin menyebabkan pati dalam roti mengkristal jauh lebih cepat. Walaupun tidak rusak, rotipun jadi keras dan kering.

Bawang putih

Meletakkan bawang putih di lemari es atau di kantong plastik dapat membuatnya berjamur. Cara terbaik untuk menyimpan bawang putih, menurut HowStuff Works, adalah menjaganya selalu tetap "pada suhu kamar dan kering serta bersirkulasi udara yang cukup", dengan sedikit cahaya.



Mobil Syekh Ali Jaber Dicuri
Ujian datang pada siapa saja, dan dalam bentuk yang berbeda-beda. Mohon doanya atas musibah kehilangan mobil Innova Putih B 2142 TFA milik Syekh Ali Jaber yang biasa digunakan untuk kegiatan dakwah dan sosial. Insya Allah menjadi hikmah dan pelajaran untuk kita semua. Kejadian tanggal 21 Februari 2016 saat subuh jam 05.00
Ini Video Lengkap Proses Pencurian Mobil Syekh Ali Jaber :

 Sumber :




Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Kehidupan dunia ini sarat dengan lika-liku yang sangat dinamis. Kadangkala Anda dalam keadaan berbahagia, dan tidak jarang Anda dirundung duka dan nestapa. Hari ini urusan Anda begitu mudah, semudah membalikkan telapak tangan Anda, akan tetapi kemarin urusan Anda begitu seret bak memasukkan gajah ke dalam lubang jarum. Begitulah seterusnya fenomena kehidupan yang anda dam juga saya jalani di dunia ini.
Di antara dinamika kehidupan yang pasti pernah mewarnai hidup Anda ialah sakit dan sehat. Bisa jadi, hari ini fisik anda sedang menderita gangguan kesehatan alias sakit. Walau demikian, tidak perlu berkecil hati, apalagi patah arang, karena kemaren Anda segar bugar. Dan besarkan hatimu, esok hari andapun –dengan izin Allah- akan kembali sehat wal afiat.
Tiada Penyakit Melainkan Ada Penawarnya
Allah Yang Maha Bijaksana, telah menciptakan makhluq-Nya dengan berpasang-pasang. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasang supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS. Az Dzariyat 49).
Ketentuan ini berlaku pada seluruh makhluk-Nya, tidak terkecuali pada berbagai penyakit yang menimpa manusia. Tidaklah ada suatu penyakit, melainkan Allah telah menurunkan penawarnya. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim).
Pada hadits lain, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan telah menurunkan untuknya obat, hal itu diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya.” (HR. Ahmad dan At Thobroni. Dinyatakan sebagai hadits shohih oleh Al Hakim).
Fakta ilahi ini tentunya patut disyukuri, sehingga tidak layak bila anda menjadi putus asa dan gelap pandangan, hanya karena menderita suatu penyakit.
Milik Siapa Pengobatan Yang Mujarab?
Saudaraku! Coba Anda berusaha mengingat ketika Anda menderita sakit, berapa banyak biaya pengobatan yang Anda keluarkan? Mungkin Anda menjawab, banyak sekali. Sampai-sampai kebutuhan saya yang lainnya menjadi terbengkalai karena dana Anda tersedot habis untuk biaya pengobatan.
Pengalaman pahit ini mungkin menjadikan Anda berkata : Alhamdulillah, saya memiliki dana, sehingga bisa mendapatkan pengobatan. Bagaimana jadinya bila saya tidak memiliki biaya pengobatan? Bagaimana pula halnya dengan saudaraku-saudaraku yang seret rizkinya, bila ditimpa penyakit semacam ini? Sampai kapankah mereka harus menahan rintih sakitnya?
Fakta telah membuktikan bahwa pengobatan yang bagus nan manjur hanyalah milik orang yang berkantong tebal. Adapun orang yang berkantong tipis, apalagi tidak memiliki kantong sama sekali, serasa mustahil mendapatkan pengobatan bagus, apalagi manjur. Saya yakin Anda pasti masih mengingat nasib penderita penyakit atresia biller (kelainan saluran empedu) yang bernama : Bilqis Anandya Passa. Betapa kedua orang tuanya dan karib-kerabatnya harus bersusah payah mencari uluran tangan orang lain untuk membiayai pengobatannya. Bukankah demikian saudaraku?
Saudaraku! Perkenankan saya bertanya : kapankah rakyat miskin dapat menikmati pengobatan bagus nan mujarab alias manjur?
Tiba Saatnya Anda Memiliki Pengobatan Mujarab
Sejatinya, tidak ada yang menghalangi Anda untuk mengenyam pengobatan bagus nan mujarab, walaupun kantong Anda tipis. Karena begitu bagus, dan mujarab, pengobatan ini tidak memiliki efek samping yang perlu dikhawatirkan. Tentunya bila dilakukan dengan cara yang benar. Tahukah anda, pengobatan apa itu?
Di antara pengobatan tersebut ialah :
1.   Jampi-Jampi Dengan Bacaan Al Qur’an.
Tidak heran bila Allah Ta’ala menyebutkan bahwa salah satu fungsi Al Qur’an diturunkan kepada umat manusia adalah agar menjadi penawar penyakit yang mereka derita. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Dan Kami turunkan Al Qur’an, sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Al Qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra’ 82).
Ibnul Qayyim berkata, ”Al Qur’an adalah penawar yang sempurna bagi segala penyakit hati dan fisik, penyakit dunia dan akhirat. Hanya saja tidak setiap orang memiliki keahlian, dan dimudahkan untuk mendapat kesembuhan dengannya. Bila orang yang menderita penyakit, pandai menjalani pengobatan dengan Al Qur’an; ia menggunakannya tepat pada penyakit yang ia derita, dengan penuh iman, menerima, dan yakin sepenuhnya; ia memenuhi seluruh syarat pengobatan dengannya, niscaya tidak ada penyakit yang dapat melawannya. Bagaimana mungkin ada penyakit yang dapat melawan kalamullah, Tuhan bumi dan langit. Kalamullah yang bila diturunkan kepada gunung niscaya akan hancur luluh, dan bila diturunkan kepada bumi niscaya akan terpotong-potong karenanya. Tidaklah ada suatu penyakit pun, baik penyakit batin ataupun fisik, melainkan dalam Al Qur’an telah terdapat petunjuk tentang obat, penyebab dan metode pencegahannya. Fakta ini hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang telah Allah karuniai pemahaman tentang kitab-Nya. ….. Barang siapa yang tidak mendapatkan kesembuhan dengan Al Qur’an, maka semoga Allah tidak pernah menyembuhkan penyakitnya. Dan barang siapa tidak merasa cukup dengan Al Qur’an, maka semoga Allah tidak pernah memberinya kecukupan.”(1)
2.   Doa Memohon Kesembuhan Kepada Allah.
Anda beriman dan percaya bahwa segala penyakit yang menimpa Anda adalah atas kehendak Allah?
Mungkin dengan enteng Anda berkata : Tentu saya sepenuhnya beriman dengan hal itu, tiada keraguan sedikit pun.
Akan tetapi, bila telah tiba saatnya Anda sakit, betapa mudahnya keimanan ini luntur bahkan terlupakan. Anda ingin tahu buktinya? Bila anda benar-benar percaya bahwa penyakit yang menimpa Anda adalah karena kehendak Allah, maka mengapa Anda tidak segera memohon kesembuhan kepada Allah?
Ketika ditimpa sakit, biasanya pertama kali yang Anda lakukan adalah merintih, berkeluh-kesah, lalu mengkonsumsi obat ringan hingga akhirnya minta pertolongan dokter. Bukankah demikian Saudaraku?
Kapankah biasanya anda mengangkat kedua tangan Anda, memohon kesembuhan kepada Allah? Jawabnya : di saat penanganan secara medis mulai dirasa kurang manjur. Benarkah demikian saudaraku? Demikiankah cerminan dari iman anda bahwa Allah-lah yang kuasa menimpakan penyakit dan Allah pulalah yang kuasa menyembuhkannya?
Sudah saatnya bagi kita semua untuk senantiasa mengaplikasikan petuah nabi Ibrahim ‘alaihissalam berikut ini (yang artinya), Dan apabila aku sakit, maka Dialah Yang menyembuhkan aku”. (QS. As Syu’ara’ 80)
Karena itu, dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak mengajarkan bacaan doa-doa untuk meminta kesembuhan kepada Allah. Di antara doa-doa yang beliau ajarkan ialah doa berikut: “Adzhibil baasa Robban Naasi, isyfi wa antasy syaafi, laa syifaa-a illa syifaa-uka, syifaa-an laa yughodiru saqoman.” [Sirnakanlah keluhan wahai Tuhan seluruh manusia, sembuhkanlah dia, karena Engkaulah Dzat Penyembuh, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada menyisakan rasa sakit]. (Muttafaqun ‘alaih).
Sekarang, sudah saatnya saudaraku bila Anda merasakan gangguan kesehatan, apa pun bentuknya, dan seberapapun beratnya, untuk segera memohon kesembuhan dari Allah. Dan tentunya tidak lupa dengan tetap menempuh pengobatan secara medis sebagaimana mestinya. Tidak etis bagi orang yang beriman untuk senantiasa menjadikan doa sebagai usaha pengobatan terakhir.
Mengapa Anda Bisa Jatuh Sakit?
Saudaraku! Mungkin selama ini Anda selalu berusaha menjaga kesehatan. Anda menjauhi segala hal yang Anda yakini dapat menyebabkan Anda jatuh sakit, menempuh hidup sehat dan bahkan mengkonsumsi suplemen tambahan. Bukankah demikian saudaraku? Walau demikian, mengapa Anda kadang kala tetap saja jatuh sakit, bahkan penyakit Anda datang dengan tiba-tiba?
Ketahuilah saudaraku bahwa banyak faktor dan alasan Anda jatuh sakit. Karenanya, langkah pertama dari pengobatan yang manjur ialah mengenali penyebab terjadinya penyakit yang menimpa anda. Berikut beberapa hal yang biasanya menjadi penyebab anda ditimpa penyakit :
1.     Ulah Anda Sendiri.
Telah terbukti secara meyakinkah, baik ditinjau dari kacamata syari’at atau dari fakta bahwa erat hubungannya antara penyakit yang menimpa Anda dengan ulah anda sendiri.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dalam kitab tafsirnya bahwa Abul Bilaad adalah seorang yang menderita buta, sejak ia terlahir dari kandungan ibunya. Ia bertanya-tanya, bagaimana penerapan ayat di bawah ini pada dirinya, yang telah menderita buta mata sejak ia dilahirkan. Untuk menjawab keheranannya, ia bertanya kepada Al ‘Ala’ bin Bader : “Bagaimana penafsiran firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri,” padahal aku ditimpa kebutaan sejak aku masih bayi?” Maka Al ‘Ala’ menjawab: “Itu adalah akibat dari dosa kedua orang tuamu.”( 2)
Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Barang siapa yang mengerjakan kejelekan, niscaya ia akan diberi balasan dengannya.” (QS. An Nisa 123).
Qotadah berkata, “Telah sampai kepada kami bahwa tidaklah ada seseorang yang tergores oleh ranting, atau terkilir kakinya atau terpelintir uratnya, melainkan akibat dari dosa yang ia perbuat.(3) “
Karena dari itu, tidak perlu heran bila penyakit yang mengancam hidup umat manusia di zaman kita ini lebih banyak jenis dan ragamnya. Ini semua dampak langsung dari kemaksiatan umat manusia yang beraneka ragam pula, melebihi kemaksiatan umat-umat terdahulu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Tidaklah perbuatan zina meraja lela di suatu kaum, hingga mereka berterang-terangan ketika melakukannya, melainkan akan ada pada mereka berbagai wabah (tha’un) dan penyakit yang belum pernah ada pada generasi sebelum mereka.” Dan pada sebagian jalur hadits ini dinyatakan: “Tidaklah perbuatan zina meraja lela di suatu kaum, melainkan akan banyak kematian di tengah-tengah mereka.” (HR. Al Hakim, At Thobrani dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih).
Demikianlah saudaraku, semakin banyak dosa dan ulah Anda yang menyelisihi syari’at Allah, maka semakin besar pula peluang datangnya penyakit kepada anda. Keputusan ada di tangan ada, akankah Anda terus memperlebar pintu datangnya penyakit atau sebaliknya, Anda mempersempit bahkan menutup pintu penyakit.
2.     Jauh Dari Kerahmatan Allah.
Saya yakin, Anda percaya bahwa kesehatan adalah bagian dari nikmat dan karunia Allah. Dan sudah barang tentu, cara terbaik untuk mendapatkannya ialah dengan mendekatkan diri kepadanya. Bukankah demikian saudaraku? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Setan senantiasa mengikatkan pada tengkuk salah seorang dari kalian bila ia tidur tiga ikatan, lalu ia memukul setiap ikatan (agar menjadi kuat) sambil berkata: “malam masih panjang, maka tidurlah” bila ia terjaga, kemudian ia menyebut nama Allah, maka terurailah satu ikatan, bila ia berwudlu, maka terurailah satu ikatan, dan bila ia menunaikan sholat, maka terurailah satu ikatan, sehingga iapun pada pagi itu dalam keadaan bersemangat dan berjiwa baik, bila tidak, maka ia akan berjiwa buruk dan malas.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dengan jelas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa diantara akibat langsung dari perbuatan anda melalaikan salah satu dari ketiga hal di atas ialah jiwa anda menjadi buruk, dan semangat anda luntur, serta merasa malas.
Imam An Nawawi berkata, Dari tekstual hadits ini, dipahami bahwa orang yang ketika bangun pagi tidak melakukan ketiga hal berikut semuanya, yaitu :
1.        Membaca dzikir (menyebut Allah)
2.        Berwudhu.
3.        Dan Sholat, maka ia termasuk orang yang berjiwa buruk dan pemalas.” (4)
Ibnu Hajar Al Asqolani juga menegaskan hal yang sama, hanya saja beliau menambahkan, “Hanya saja tingkat keburukan jiwa orang yang tidak melakukan tiga hal di atas berbeda-beda. Orang yang hanya berzikir ketika bangun dari tidur, tingkat keburukan dan rasa malasnya lebih ringan dibanding orang yang tidak melakukan ketiga hal itu sama sekali.” (5)
Sebaliknya, bila anda menjalankan sholat subuh dengan memperhatikan syarat, rukun, sunnah dan kekhusyuannya, berarti anda berada dalam perlindungan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barang siapa yang menunaikan sholat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah.” (HR. Muslim)
Bila telah berada dalam jaminan Allah, akankah ada suatu kekuatan yang mampu mencelakakan Anda?! Mungkinkah ada suatu penyakit yang mampu mengganggu kesehatan anda?
Ibnu Katsir mengisahkan dalam kitabnya Al Bidayah wa An Nihayah: bahwa Imam Abu At Thoyyib At Thobari walau telah berumur lebih dari satu abad (100 tahun), masih dalam keadaan sehat badan, tidak berubah sedikit pun dari ingatan dan akal pikirannya, serta tidak ada tanda-tanda kepikunan. Bahkan pada suatu hari beliau naik perahu, tatkala telah tiba di pantai, beliau keluar dari perahu dengan meloncat. Suatu hal yang tidak dapat dilakukan, sekalipun oleh para pemuda. Maka murid-muridnya yang bersama beliau bertanya, “Mengapa engkau bisa melakukan seperti ini wahai Abut Thoyyib?” Beliau pun menjawab, “Ini adalah anggota badanku yang senantiasa aku jaga di kala aku masih muda, sehingga sekarang berguna bagiku disaat aku telah tua.”(6)
3.     Ujian Iman.
Saudaraku! Apakah Anda mengira bahwa Anda bebas mengklaim diri sebagai orang yang beriman tanpa ada ujian? Tidak saudaraku. Tidak sekali-kali Anda mungkin dapat luput dari ujian Allah. Karenanya, persiapkan diri, mental dan iman Anda, agar Anda dapat menjalani ujian ini dengan baik. Dengan demikian Allah-pun semakin mencintai Anda. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut 2-3)
Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengisahkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya bila Allah mencintai suatu kaum, niscaya Ia akan menguji mereka. Maka orang yang menerima ujian itu dengan ridho, maka Allah-pun ridho kepadanya. Sedangkan orang yang tidak suka (berkeluh kesah), maka Allah-pun tidak menyukainya.” (HR. At Tirmizi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih).
Ketahuilah saudaraku! Kebahagian hidup di dunia yang sejati dan kekal hanya dapat Anda capai bila Anda ridho dengan segala takdir Allah. Dengan sifat inilah Anda dapat merasakan indahnya kenikmatan dan terhindar dari rasa pedih musibah.
Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Adil, meletakkan kedamaian dan kebahagiaan pada iman dan ridho. Sebagaimana Allah juga meletakkan rasa gundah dan duka pada keraguan dan kebencian (keluh kesah).” (7)
Penutup
Sebagai penutup, perkenankan saya bertanya : Masihkah Anda beranggapan bahwa pengobatan yang mujarab hanya milik orang kaya? Akan tetapi, yang benarkah Anda percaya dan beriman? Marilah kita bersama-sama menemukan buktinya. Wallahu Ta’ala a’alam bisshawab.

Oleh : Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri di Pengusaha Muslim