Sigit Purnomo Said alias Pasha
"Ungu", yang kemarin dilantik menjadi Wakil Wali Kota Palu, memarahi
aparatur sipil negara yang tertawa saat dia memasuki mimbar untuk memimpin
upacara di Balai Kota Palu, Kamis.
Saat dipersilakan membacakan
sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit yang mengenakan kemeja Korpri
lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam itu memulai sambutannya
dengan mengingatkan para pegawai pemerintah.
Ia menyatakan masih melihat peserta
apel kesadaran "yang belum sadar" karena banyak pegawai di depan,
samping dan belakangnya tertawa saat dia memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara
tertawa terbahak-bahak," kata Pasha, yang memberikan sambutan saat
memimpin apel kesadaran dan upacara kampanye kesehatan dan keselamatan kerja
yang diikuti sekitar 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai
kelurahan.
"Saya malu karena ada yang
tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next(selanjutnya),
saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang
tertawa itu. Jelas?...Jelas?...Jelas?" ujarnya dengan nada sangat tinggi
karena emosi.
Ia minta agar seluruh pegawai bisa
menghargai orang, dan bisa menghargai jabatan.
"Attitude harus
ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju
Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," ujarnya.
Beberapa aparatur sipil negara yang
mengikuti upacara menanggapi berbeda reaksi emosional Wakil Wali Kota saat
memimpin apel.
"Beliau seharusnya menyadari
bahwa status Beliau sebagai figur publik masih terus melekat, dan ini adalah
kesempatan pertama Beliau berhadapan dengan pegawai di Pemkot. Nah, banyak
sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung,
sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat Beliau pertama kali
naik podium," kata seorang pegawai senior.
Sementara seorang pegawai lainnya
menganggap baik upaya Wakil Wali Kota mengingatkan pegawai untuk disiplin saat
mengikuti acara-acara resmi.
"Hanya seyogianya, teguran
seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan nada keras dan emosional seperti
itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus, tanpa harus
teriak-teriak di mikrofon," kata pegawai tersebut disambut anggukan
rekan-rekannya.
Bisikan Ajudan
Pada kesempatan pertamanya memimpin
apel sebagai Wakil Wali Kota, Pasha masih melakukan kesalahan kecil sehingga
ajudan di belakangnya beberapa kali tampak membisiki dia.
Ketika menerima laporan dari
komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan misalnya, dia menjawabnya
dengan kata "laksanakan" padahal seharusnya dijawab
"lanjutkan" dan itu membuat beberapa peserta upacara kembali tertawa.
Setelah memimpin upacara, dia turun
dan menyalami para pejabat yang duduk di kursi VIP, termasuk Sekretaris
Pemerintah Kota Aminuddin Atjo dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Ia juga menyerahkan penghargaan
kepada beberapa aparatur sipil negara yang purnabhakti dan santunan kematian
serta bea siswa dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
kepada peserta program padat karya pengentasan kemiskinan di Palu.
0 comments:
Posting Komentar