Mantan Ketua
Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, merupakan salah satu tokoh yang mengecam
keras tindakan semena-mena Densus 88 terhadap terduga teroris Siyono.
Siyono meregang
nyawa secara mengenaskan di tangan pasukan elit anti teror. Din menegaskan, apa
yang dilakukan oknum Densus ini tidak mencerminkan profesionalisme dalam
penegakan hukum. Bahkan, Din menyebut tidak akan selamat hidup oknum Densus 88
yang telah bertindak sebagai "malaikat pencabut nyawa".
"Oknum-oknum Densus seperti ini tidak akan
selamat hidupnya, (karena) telah mengambil alih tugas Allah yang Maha Pencipta,
tidak selamat hidupnya dunia akherat. Tidak hanya dia, keluarganya juga," tegas Din di Jakarta, Senin, (4/4).
Din mendukung
pemberantasan terorisme, namun cara yang dilakukan oleh pasukan elit yang
dilatih oleh Australia ini menurutnya salah besar. Apa yang dilakukan Densus 88
ini justru malah makin melanggengkan terorisme.
"Ini
pukulan bagi pemerintah. Tidak perlu mengambil langkah-langkah yg membela diri.
Tanya saja pada hati nurani, betul tidak cara-cara seperti itu. Tidak benar
itu, membunuh orang lain, sangat laknat di hadapan Allah," ucapnya.
Dia bahkan
merekomendasikan agar Densus 88 dibubarkan, atau dituntut ke Mahkamah Hak Asasi
Manusia untuk mempertanggungjawabkan nyawa yang melayang di tangan mereka. Cara
penanggulangan terorisme menurutnya harus diubah, agar tidak membabi buta
seperti sekarang ini.
"Densus 88 ini jelas melanggar HAM, saya
mendukung bila perlu tuntut Densus 88 ke Mahkamah HAM," katanya.
Muhammadiyah
sendiri, sebagai kuasa hukum Suratmi, istri Siyono, telah berkomitmen membantu
Suratmi hingga memperoleh keadilan. Din menyampaikan, kalaupun Suratmi terpaksa
angkat kaki dari kampung halamannya lantaran diusir oleh Kepala Desa setempat,
Muhammadiyah siap memberikan rumah baru untuk Suratmi tinggal bersama
anak-anaknya.
"Pimpinan
pusat Muhammadiyah, sudah membantu Suratmi, kalau terpaksa terusir, ulah dari
pamong yg tidak masuk akal, terprovokasi hasutan-hasutan pihak tertentu,
Muhammadiyah akan membantu, menyediakan rumah baru di tempat lain,"
tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar