Pemerintah terus menggenjot
percepatan implementasi kebijakan Program Indonesia Pintar (PIP)
yang menjadi program unggulan Presiden Jokowi. PIP diperuntukan bagi anak usia sekolah
untuk memberikan manfaat pendidikan secara optimal. Sasaran penerima KIP adalah setiap anak usia sekolah (6 –
21 tahun) baik yang telah bersekolah maupun yang belum terdaftar di sekolah.
Salah satu upaya yang dilakukan
adalah menyegerakan proses pencetakan dan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan
mengatakan bahwa alokasi 1,4 juta KIP akan terdistribusi bertahap ke
madrasah. “Tahap pertama sejumlah 924.735 kartu akan segera
didistribusikan,” jelas M Nur Kholis, Minggu (24/04).
Jumlah itu, lanjutnya, terdiri dari
412.773 KIP untuk siswa MI, 432.219 untuk
siswa MTs, dan 79.383 KIPuntuk siswa MA. “Total ada 924.375 KIP yang siap untuk tahap pertama. Data
mereka sudah fix by name by address hasil validasi bersama dengan Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K),” terang sosok yang juga
Guru Besar UIN Yogyakarta ini.
“Tahap kedua, datanya sedang tahap
validasi sesuai kuota yang tersedia dan diharapkan bisa segera selesai
juga,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan bahwa kartu KIP telah dicetak dan secara bertahap
didistribusikan untuk menjangkau anak-anak usia sekolah di seluruh wilayah
tanah air. “Setelah proses pencetakan Kartu Indonesia Pintar proses distribusi KIP secara bertahap juga telah dilakukan
dan akan tuntas semua pada bulan Mei nanti,” kata Mendikbud Anies Baswedan di
Jakarta, Kamis (21/4).
Pencetakan dan pengiriman KIP telah dilakukan secara bertahap ke
seluruh Indonesia mulai awal tahun 2016. Di tahun 2016, target penerima dana KIP terus diperluas dengan menyasar anak
usia sekolah (6-21 tahun) yang belum bersekolah. Supaya menyasar target yang
tepat, KIP 2016 menggunakan data terbaru dari
Basis Data Terpadu (BDT) yang diterima bertahap dari
TNP2K mulai 10 Februari hingga 1 Maret 2016. Pencetakan Kartu Indonesia Pintar
(KIP) mulai dilakukan setelah data dari TNP2K melalui
proses filter dan sinkronisasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) milik
Kemdikbud. (mkd/mkd)
0 comments:
Posting Komentar