Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah mengusulkan kebutuhan anggaran untuk
Pemilihan Gubernur Jabar 2018 sebesar Rp 3 triliun. Jumlah tersebut diusulkan
saat pertemuan Komisi I DPRD Jabar dengan KPU dan Pemerintah Provinsi Jabar, di
Gedung DPRD Jabar, Bandung, baru-baru ini.
Ketua Komisi
I DPRD Jabar Syahrir mengatakan, KPU Jabar akan menghitung kembali anggaran
pastinya. Sehingga, jumlah yang diajukan tersebut bukan hasil akhir.
Menurut
rencana, kata Syahrir, anggaran tersebut akan dipenuhi dalam dua tahun
anggaran, yakni 2017 dan 2018. "Itu masih usulan, belum final. Mereka
(KPU) nanti akan melakukan penghitungan lagi," singkatnya.
Wakil
Gubernur Jawa Barat mengkritisi usulan anggaran yang diajukan KPU Jabar untuk
Pilgub Jabar 2018 mendatang. Menurut
Deddy, angka Rp 3 triliun yang diajukan penyelenggaran pemilu tersebut terlalu
besar.
Deddy
membandingkan kebutuhan Pilgub Jabar 2013 lalu yang hanya Rp 1,3 triliun.
Padahal, angka tersebut disiapkan untuk dua putaran pilgub yang dimenangkan
Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar tersebut.
"Sekarang
kan tidak (dua putaran). Tapi sampai tiga triliun (rupiah)," kata Deddy di
Gedung Sate, Bandung, Senin (18/4).
Deddy
mengakui, pihaknya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan biaya tersebut. Selain
nilainya terlalu besar, Pemprov Jabar memiliki banyak program yang memerlukan
anggaran besar.
Sebagai
contoh, mulai 2017 mendatang, pemprov akan mengelola SMA/SMK yang saat ini
dikelola pemerintah kabupaten/kota. "2017 ini SMU/SMK ditarik ke provinsi,
UPTD dikembangkan karena pertambangan masuk ke provinsi. Perikanan, perkebunan,
kehutanan, belum lagi sekitar 29 ribu guru yang juga harus kita tanggung.
Tambah lagi pilkada? Mati kita," kata Deddy.
Selain itu,
saat ini pemprov pun disibukkan oleh Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016
yang juga memakan biaya besar. Deddy menambahkan, kalaupun Pemprov Jabar harus
tetap memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya akan melakukan pemotongan anggaran
untuk sejumlah program yang dijalankan.
"Akhirnya
ada beberapa bagian anggaran yang harus dipotong. Kan bahaya," katanya.
Oleh karena itu, Deddy meminta pemerintah pusat ikut membantu pembiayaan Pilgub
Jabar 2018.
"Makanya
kita wacanakan, APBN harusnya masuk, ditambah APBD. Tapi harus lebih banyak
APBN," katanya.
0 comments:
Posting Komentar