Strategi belajar SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review) merupakan penimbul pertanyaan dan tanya
jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara mendalam
dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson pada tahun
1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks
dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.
Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar. Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review) (Pujawan, 2005:347).
Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar. Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review) (Pujawan, 2005:347).
Langkah-langkah Strategi
Belajar SQ3R
Langkah-langkah yang digunakan dalam
pelaksanaan strategi SQ3R yaitu:
a. Survey
Langkah pertama dalam strategi SQ3R adalah
survey, yaitu guru perlu membantu dan mendorong siswa untuk memeriksa atau
meneliti secara singkat seluruh struktur pokok kajian. Tujuannya adalah agar
siswa mengetahui panjangnya pokok kajian, judul bagian (heading),
dan judul sub bagian (sub heading), istilah kata kunci dan sebagainya
(Syah, 1997:131).
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
b. Question
Guru memberikan petunjuk atau contoh
kepada para siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan
relevan. Pertanyaan yang dibuat bisa menggunakan rumus 5W1H-nya wartawan. Rumus
5W1H itu berarti, Who, What, When, Why, Where dan How(Thabrany, 1995: 86).
c. Read
Guru menyuruh siswa membaca secara aktif dalam rangka
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini
membaca secara aktif juga berarti membaca difokuskan pada paragraf-paragraf
yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan
pertanyaan tadi (Syah, 1994: 131).
d. Recite
Recite merupakan latihan untuk meningkatkan kembali
pemahaman tentang materi pelajaran dengan memberi penekanan pada butir-butir
penting yang dapat dilakukan dengan mendengarkan sendiri, menanyakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan (Trianto, 2007:149).
e. Review
Menurut Gie (1994: 82), setelah melakukan resitasi
siswa masih perlu menengok seluruh catatannya untuk memperoleh sebuah gambaran
yang lengkap mengenai segenap ide yang telah dipelajari. Untuk mencegah ide-ide
terlupakan lagi, pengulangan terhadap bahan pelajaran perlu dilakukan
sewaktu-waktu.
Kelebihan dan
kelemahan Strategi Pembelajaran SQ3R
Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangan, sehingga ketepatan guru dalam memilih strategi pembelajaran sangat
diperlukan agar tidak menjadi kendala yang dapat menghambat pelaksanaan
pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.
Kelebihan dari Strategi Pembelajaran SQ3R ini antara lain:
Kelebihan dari Strategi Pembelajaran SQ3R ini antara lain:
- Dengan adanya tahap survey pada awal pembelajaran, hal ini
membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari
sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
- Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan dan mencoba menemukan
jawaban dari pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan membaca.
Dengan demikian dapat mendorong siswa berpikir kritis, aktif dalam belajar
dan pembelajaran yang bermakna.
- Materi yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih
lama.
Kelemahan Strategi Pembelajaran SQ3R adalah sebagai berikut:
- Strategi ini tidak dapat diterapkan pada semua pokok bahasan fisika
karena mengingat materi fisika yang tidak selamanya mudah dipahami dengan cara
membaca saja melainkan juga perlu adanya praktikum.
- Guru akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan untuk
masing-masing siswa jika tidak semua siswa memiliki buku bacaan.
0 comments:
Posting Komentar