Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU), KH Ma’ruf Amin menyerukan segenap warga Nahdliyin dan umat Islam
memilih pemimpin Muslim di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut
sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Umum MUI ini, tidak ada alasan lagi
untuk tidak memilih pemimpin Muslim di kontestasi Pilkada tersebut.
“Sepanjang
ada calon yang Muslim dan insya Allah adil wajib hukumnya memilih calon
pemimpin Muslim tersebut,” katanya kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis
(6/10).
Alumnus
Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur ini menegaskan hasil keputusan
Bahtsul Masa’il al-Diniyah al-Waqi’iyah Muktamar XXX NU di PP Lirboyo, Kediri,
Jawa Timur tertanggal 21-27 Nopember 1999, justru menguatkan seruan memilih
pemimpin Muslim.
Dalam
konteks DKI Jakarta, setidaknya ada dua calon pemimpin yang beragama
Islam.
“Jadi
tak ada pengecualian darurat lagi seperti dalam keputusan muktamar itu,”
katanya.
Pada
pengujung pembicaraan, Dia berpesan kepada warga Nahdliyin terutama agar
memilih calon yang sejalan dengan visi dan misi NU.
Sebelumnya,
sempat muncul polemik terkait Muktamar NU di Kediri yang membolehkan memilih
pemimpin non-Muslim dalam kondisi darurat.
Di
antara kriteria darurat itu, kepemimpinan tersebut di bidang-bidang yang tidak
bisa ditangani sendiri oleh orang Islam secara langsung atau tidak langsung
karena faktor kemampuan.
Dalam
bidang-bidang yang ada orang Islam berkemampuan untuk menangani, tetapi terdapat
indikasi kuat bahwa yang bersangkutan khianat.
Sepanjang
penguasaan urusan kenegaraan kepada non-Islam itu nyata membawa manfaat.
0 comments:
Posting Komentar