Pengalaman yang sangat menarik untuk di ukir
di laman blog saya. Tepatnya hari ini selasa tanggal 17 Mei 2016 seperti biasa
diadakan meeting mingguan bersama membahas berbagai kemajuan-kemajuan yang di
alami sebuah perusahaan tempat saya bekerja, di awali dari pembukaan dan
harapan-harapan yang di sampaikan oleh General Manager, kami pun
menganguk-anguk.
Tibalah waktunya giliran saya untuk
menyampaikan pencapaian dan masalah yang sedang di hadapi. Dan alhamdulillah
sampai saat ini belum ada masalah yang serius, di akhir penyampaian saya. Dari hati
terdalam mengusulkan agar di adakan Program Dhuha (Rutin tiap pagi berjamaah
dhuha, khusus staff kantor). Dengan tujuan
ingin merefresh jiwa kami, dan berharap semoga perusahaan tambah maju, dan
penghuninya tambah sejahtera.
Beragam reaksi pun di utarakan mulai, dari
yang setuju namun perlu pertimbangan, program yang bagus dan segera di
laksanakan, ibadah urusan masing-masing jadi tidak perlu di programkan, dan
yang paling menarik respon langsung keluar dari Bagian Checker bahwa Dhuha itu
bukan untuk rezeki, tapi untuk sedekah ruas-ruas tulang kita. Saya sedikit
tersenyum dan berterima kasih telah di koreksi.
Dalam sebuah hadits memang disebutkan tujuan
sholat dhuha adalah untuk bersedekah :
“Hendaklah masing-masing kamu
bersedekah pada pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian wajib
bershadaqah; setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah,
setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh berbuat baik adalah shadaqah, melarang
dari yang mungkar adalah shadaqah, dan itu semua cukup dengan dua raka’at
shalat Dhuha yang ia kerjakan”. (HR. Muslim)
Dari hadist ini jelas dikatakan bahwa
kita wajib untuk melakukan sedekah setiap harinya. Namun jika kita tidak mampu
untuk melakukan sedekah, kita bisa menggantinya dengan sholat dhuha sebanyak
minimal 2 rakaat ¼ jam setelah munculnya matahari hingga ¼ jam sebelum masuk
waktu sholat dzuhur.
Memang tidak ada dalil yang
mengatakan bahwa keutamaan sholat dhuha adalah untuk melancarkan rezeki, namun ternyata sholat dhuha dapat mengganti
sedekah dimana sedekah adalah amalan yang dapat memperlancar rezeki.
Dan perumpamaan orang-orang yang
membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa
mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya
dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun
memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Q.S Al-baqoroh 265).
0 comments:
Posting Komentar