Kelangkaan
Gas ukuran 3Kg kembali terjadi di Kabupaten Purwakarta. Persoalan ini ramai
menjadi keluhan pelanggan yang kebanyakan berasal dari segmen ekonomi menengah
ke bawah sudah sejak tiga minggu terakhir. Bahkan pengguna sosial media Purwakarta
banyak menyampaikan keluhan tersebut melalui akun-akun sosial media milik
mereka.
Menyikapi persoalan kelangkaan ini,
Pemerintah Kabupaten Purwakarta bersama Hiswana Migas memperingatkan Agen dan
Pangkalan agar konsisten menjaga saluran distribusi. Selama ini saluran
distribusi yang diberlakukan untuk Gas ukuran 3Kg adalah saluran distribusi
tertutup dengan rantai distribusi Pertamina - SPBE - Agen - Pangkalan -
Konsumen. Kelangkaan terjadi diakibatkan oleh bocornya saluran distribusi
tertutup ini sehingga menjadi saluran distribusi terbuka yakni Pertamina - SPBE
- Agen - Pangkalan - Pengecer - Konsumen. Harga Eceran Tertinggi seketika
menjadi berubah ditingkatan Pengecer karena biaya operasional yang muncul dari
internal masing-masing Pengecer.
Ketua Hiswana Migas Purwakarta -
Karawang Ahmad Didin mengatakan bahwa saluran distribusi tertutup harus tetap
konsisten dipertahankan karena sangat terkait dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen. "Selama ini kita tidak
pernah tahu itu pengecer menjual gas ukuran 3Kg ke konsumen mana?, dalam kota
atau luar kota. Karena pangkalan tidak bisa mengontrol saluran distribusinya
sampai pada tingkatan konsumen akhir". Kata Didin menjelaskan.
Didin menambahkan bahwa seharusnya
pangkalan meminta data diri Pengecer yang mengambil Gas ukuran 3Kg dari mereka
kemudian ditanyakan dan dipantau range area penjualan Pengecer. "Data Base
itu sangat penting karena selama ini dari segi pasokan kami hitung sudah sangat
cukup. Sebanyak 338 Pangkalan pun tersebar di seluruh wilayah Purwakarta jadi
dari internal Hiswana Migas sudah menjalankan pola distribusi yang sesuai
dengan Peraturan". Ujar Didin menambahkan.
Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara
yang hadir dalam pertemuan tersebut turut memperingatkan Pangkalan agar
selektif menjual Gas kepada Pengecer bahkan jika dimungkinkan dirinya meminta
Pangkalan untuk menjual Gas langsung kepada Konsumen terakhir untuk memotong
jalur Pengecer yang mengakibatkan perbedaan harga pasar yang kentara.
"Semua pihak harus arif menghadapi persoalan ini. Aturan jika kita
jalankan tentu akan lancar-lancar saja" Imbau Dadan.
Menurut Dadan, sebenarnya persoalan
konsumen Gas 3Kg pun harus kembali didata. Karena banyak ditemukan dilapangan
Konsumen yang sebenarnya mampu membeli Gas ukuran 12Kg malah menggunakan Gas
3Kg. "Dalam sensus ekonomi bulan depan, kita akan dapat mengetahui
kemampuan ekonomi masing-masing anggota masyarakat, dari situ dapat kita
petakan anggota masyarakat mana saja yang sebenarnya sudah mampu membeli Gas
ukuran 12Kg dan mana yang 3Kg. Saya yakin kalau tepat sasaran permasalahan ini
akan segera terselesaikan". Kata Dadan sambil menutup.
0 comments:
Posting Komentar