Jakarta,
(ICMI Media)
- Terkait
peristiwa bon dan teror di Pos Polisi Sarinah, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan
Muslim -se-Indonesia (ICMI), Prof Dr Jimly Asshiddiqie, meminta kepada semua
pihak agar tak memberikan pernyataan sebelum dapat terbukti secara hukum, agar
tak semakin memperkeruh suasana.
"Untuk
tidak memperkeruh suasana, kiranya semua pihak tidak cepat memberikan
pernyataan sebelum dapat dibuktikan secara hukum," demikian dikatakan
Jimly melalui rilis resminya hari ini, Kamis (14/1).
Kemudian,
atas nama keluarga besar ICMI, Jimly menyatakan sangat prihatin dan
menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian teror dan bom di
Sarinah Thamrin, hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka serta kerugian
moril dan non-materil.
"Kepada
keluarga korban, semoga diberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menerima
musibah tersebut," kata Jimly.
ICMI
juga menyatakan mengutuk keras para pelaku Teror dan Bom yang telah
mengakibatkan korban yang tidak bersalah. "Kepada masyarakat agar bersabar
dan tetap tenang, percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk mengusut
tuntas kejadian tersebut. ICMI sangat menentang pelaku Teror dan Bom yang telah
melakukan tindakan kekerasan kepada orang," tegas Jimly.
Untuk
itu menurut Jimly, ICMI mengajak seluruh masyarakat untuk membantu pemerintah
dan para aparat negara serta para penegak hukum agar tidak hanya mengutuk,
tetapi juga mencari akar permasalahannya, sumber penyebabnya, dan motif yang
sebenarnya serta yang lebih penting mencari aktor intelektual yang sebenar-
benarnya.
"Marilah
kita memohon kehadirat Allah SWT agar menunjukkan kepada kita yang benar adalah
benar dan yang bathil adalah bathil," pungkas Jimly.
0 comments:
Posting Komentar