Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 20, 2013

Neraka (Hell)

Neraka  adalah makhluk Allah yang bersifat ghaib yang berfungsi sebagai tempat penyiksaan yang sangat pedih dan belum pernah terbayang dalam benak manusia rasa sakitnya bagi mahluk  Allah  yang membangkang, yang kafir, dan yang syirik. Mereka adalah orang-orang yang membangkang terhadap  syariat  Allah dan mengingkari Rasulullah saw. Kata neraka sering disebutkan dalam kitab suci  Al-Qur'an  dan jumlahnya sangat banyak sekali. Dalam  bahasa Arab  disebut  naar النار (ar)* (an-nār) yang berarti api yang menyala-nyala. Siapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar darinya. Pintu neraka berdiri kokoh dan tertutup rapat. Itulah penjara bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat. Ada juga orang-orang yang terakhir kali masuk surga, setelah mereka di siksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat. Didalam  Al-Qur'an  disebutkan  bahan bakar  neraka adalah dari  manusia  dan  batu . Pintu  gerbang  Neraka di

Silaturrahmi : Sarana Mempererat Hubungan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتْ الرَّحِمُ فَقَالَتْ : هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ مِنْ الْقَطِيعَةِ، قَالَ: نَعَمْ، أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟ قَالَتْ: بَلَى، قَالَ : فَذَاكِ لَكِ، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ (فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي اْلأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ، أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمْ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ، أَفَلاً يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا) متفق عليه Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “Allah swt telah menciptakan makhluk. Sampai ketika Dia selesai menyempurnakan penciptaan mereka, rahim bangkit dan berkata, “Tempat (kuberdiri) ini apakah tempat orang yang minta perlindungan (kepadamu) dari memutuskan (silaturahim)?” “Benar,” jaw