Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 19, 2016

Wagub Jabar Mengkritisi Usulan KPU Rp 3 triliun Untuk Pilgub Jabar 2018

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah mengusulkan kebutuhan anggaran untuk Pemilihan Gubernur Jabar 2018 sebesar Rp 3 triliun. Jumlah tersebut diusulkan saat pertemuan Komisi I DPRD Jabar dengan KPU dan Pemerintah Provinsi Jabar, di Gedung DPRD Jabar, Bandung, baru-baru ini. Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir mengatakan, KPU Jabar akan menghitung kembali anggaran pastinya. Sehingga, jumlah yang diajukan tersebut bukan hasil akhir. Menurut rencana, kata Syahrir, anggaran tersebut akan dipenuhi dalam dua tahun anggaran, yakni 2017 dan 2018. "Itu masih usulan, belum final. Mereka (KPU) nanti akan melakukan penghitungan lagi," singkatnya. Wakil Gubernur Jawa Barat mengkritisi usulan anggaran yang diajukan KPU Jabar untuk Pilgub Jabar 2018 mendatang. Menurut Deddy, angka Rp 3 triliun yang diajukan penyelenggaran pemilu tersebut terlalu besar. Deddy membandingkan kebutuhan Pilgub Jabar 2013 lalu yang hanya Rp 1,3 triliun. Padahal, angka tersebut disiapkan untuk du

PNS Lulusan SMA Jangan Takut Terkena Rasionalisasi

Deputi RB, Kunwas M. Yusuf Ateh, Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa, Deputi Kelembagaan dan Tatalaksana Rini Widyantini, Deputi SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmadja dan Staf Khusus Sri Rachma Chandrawati dalam acara Forkompanda di Bukit Tinggi, Jumat (08/04) Pegawai Negeri Sipil (PNS) berijazah SMA ke bawah tidak perlu khawatir dengan rencana kebijakan rasionalisasi yang akan mulai diberlakukan tahun 2017. Pasalnya, rasionalisasi hanya berlaku bagi aparatur sipil negara yang tidak berkinerja, tidak memenuhi kualifikasi dan tidak memiliki kompetensi. Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Setiawan Wangsaatmadja mengungkapkan, rasionalisasi ASN akan didasarkan pada kajian mendalam yang menekankan pentingnya aspek kinerja, kualifikasi, dan kompetensi. “Jadi tidak perlu khawatir bagi pegawai berijazah SMA yang berkinerja. Masih bisa diberikan kesempatan untuk pendidikan," ujarnya dalam acara Forkom

Kebiasaan Sepele yang Meningkatkan Resiko Diabetes

Sumber Foto : C laycountyhospital.org Mendengar kata diabetes tentu akan membuat kita membayangkan sebuah penyakit yang cukup sulit untuk disembuhkan dan bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan kualitas kehidupan dengan signifikan. Padahal, gaya hidup masyarakat modern kini tergolong cukup rentan terkena diabetes mengingat semakin banyak orang yang mengadopsi pola makan yang buruk atau mengalami masalah obesitas. Tahukah anda, kegiatan sehari-hari ini yang terlihat sepele ternyata juga bisa membuat kita meningkatkan resiko diabetes. Banyak anak muda yang kini memiliki hobi begadang atau tidur pada jam yang sangat larut. Sebuah studi yang dilakukan di Korea Selatan dimana banyak anak muda yang cenderung menyukai hobi begadang menunjukkan fakta dimana mereka yang hobi begadang akan meningkatkan resiko terkena diabetes, apalagi bagi mereka yang begadang dengan terpapar cahaya layar televisi, monitor komputer, hingga gadget. Kebiasaan ini diyakini mampu membuat regulasi gula