Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 25, 2016

Musa Hafidz dan Orang Tua Jadi Contoh Nyata Patahkan Islamofobia di Indonesia

Umat Islam seantero Indonesia dibuat bangga oleh bocah penghapal Al-Qur'an. Musa, bocah penghafal asal Indonesia berhasil menjadi juara tiga MHQ internasional. Pendiri Pondok Pesantren Darul Qur'an, Ustaz Yusuf Mansur, mengaku sangat bangga melihat prestasi yang telah ditorehkan Musa, bocah penghapal Al Qur'an asal Indonesia. Dia bahkan menilai keberhasilan Musa telah mematahkan stereotip yang kerap dilekatkan ke penampilan keluarganya, terutama oleh Islamofobia. Seperti di ketahui bersama bahwa suami yang berjenggot dan istri yang berhijab panjang (burqo) di sebut-sebut sebagai teroris. Baca juga : Kapolri Jendral Badrodin Haiti : "Jenggot Dan Celana Cingkrang Bukan Teroris"   "Musa itu merubah stereotip, penampilan keluarganya yang sering dianggap teroris, ternyata mampu mengharumkan Indonesia," kata Yusuf Mansur di Masjid Istiqlal, Jakarta,  Ahad (24/4). Keluarga Musa memang berpenampilan sangat Islami. Sang ayah yang berjenggot kerap mengg

4 Alasan Kenapa Pegawai Tak Pernah Kaya

Bekerja kepada orang lain selamanya tak akan membuat Anda kaya. Pasalnya, Anda mengorbankan waktu dan tenaga hanya untuk membantu pemilik perusahaan menambah kekayaannya. Mengutip laman   Lifehack , meski sulit untuk memulai, tapi Anda harus berani melakukan perubahan dan mengambil risiko. Mencoba mendirikan bisnis sendiri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekayaan pribadi. Menjadi bos untuk diri sendiri tentu lebih menguntungkan karena semua pendapatan menjadi milik Anda. Berikut empat alasan mengapa karyawan tak akan pernah menjadi kaya raya : 1.    Anda Takut Mengambil Risiko Persoalan utama para pegawai adalah zona nyaman karena terbiasa menerima uang. Dengan gaji yang diterima setiap bulan, Anda merasa dapat membayar semua tagihan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Anda harus berani mendorong diri Anda keluar dari perubahan. Pekerjaan tersebut membuat Anda takut mengambil risiko keluar dan memulai bisnis sendiri. Tanpa bisnis sendiri, jarang seseora

Lebih 900 Ribu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Siswa Madrasah Siap di distribusikan

Pemerintah terus menggenjot percepatan implementasi kebijakan Program Indonesia Pintar ( PIP ) yang menjadi program unggulan Presiden Jokowi.   PIP   diperuntukan bagi anak usia sekolah untuk memberikan manfaat pendidikan secara optimal. Sasaran penerima   KIP   adalah setiap anak usia sekolah (6 – 21 tahun) baik yang telah bersekolah maupun yang belum terdaftar di sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyegerakan proses pencetakan dan distribusi Kartu Indonesia Pintar ( KIP ). Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa alokasi 1,4 juta   KIP   akan terdistribusi bertahap ke madrasah. “Tahap pertama sejumlah 924.735 kartu  akan segera didistribusikan,” jelas M Nur Kholis, Minggu (24/04). Jumlah itu, lanjutnya, terdiri dari 412.773   KIP   untuk siswa MI,   432.219 untuk siswa MTs, dan 79.383   KIP untuk siswa MA. “Total  ada 924.375   KIP   yang siap untuk tahap pertama. Data mereka sudah fix by name by address hasil validasi bersama dengan